Internasional

Kapal Kargo Raksasa Bawa Kontainer Limbah Kimia Kebakaran di Pelabuhan

tfa, CNBC Indonesia
Senin, 24/11/2025 18:00 WIB
Foto: Ilustrasi(Tangkapan Layar Video Reuters/)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kebakaran besar melanda kapal kontainer One Henry Hudson milik Ocean Network Express (ONE) di Pelabuhan Los Angeles, akhir pekan kemarin. Akibatnya pemerintah menerapkan "karantina" lokal.

Kebakaran dipicu korsleting listrik pada Jumat malam itu memicu ledakan dan merusak sekitar 117 dari 8.000 kontainer di kapal sepanjang 336 meter tersebut. Banyak kontainer berisi bahan berbahaya, termasuk baterai lithium-ion dan limbah kimia.

"Kami tidak tahu persis kontainer mana yang terbakar," kata juru bicara Dinas Pemadam Kebakaran Los Angeles (LAFD), Adam Van Gerpen, seperti dikutip AP, Senin (24/11/2025).


Ia menyebut lebih dari 100 petugas dikerahkan untuk mengendalikan api yang menjalar di bawah dek sebelum menyebar ke sejumlah tingkat kapal. Namun, ONE memastikan seluruh 23 awak kapal selamat.

"Kami berterima kasih kepada petugas tanggap darurat dan berkomitmen mendukung investigasi lebih lanjut," ujar juru bicara perusahaan.

Untuk menghindari kerusakan infrastruktur, kapal dipindahkan sekitar empat mil ke laut. Operasi terminal dilanjutkan pada Sabtu pagi waktu setempat.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Pelabuhan Los Angeles, Gene Seroka, mengungkapkan kekecewaannya ke pemerintah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Karena belum ada komunikasi maupun bantuan dari pemerintah federal.

"Saya telah mencoba mengatur pertemuan dengan pejabat kabinet Trump sejak pelantikan," kata Seroka, seperti dikutip CNBC International.

"Belum ada koordinasi tingkat federal untuk penanganan pembersihan ini," tambahnya.

Seroka menegaskan bahwa pemerintah harus segera mengambil sikap agar perusahaan-perusahaan AS dapat mengetahui status kargo mereka. Perusahaan, tegasnya, perlu jawaban cepat.

"Kami bekerja semaksimal mungkin, tetapi kami membutuhkan pemerintah federal untuk mempercepat proses ini," ujarnya.

Terputusnya koordinasi dengan pemerintah dianggap kontras dengan pemerintahan sebelumnya. Presiden sebelum Trump dianggap lebih responsif.

"Saya bertemu Presiden Biden tiga kali. Pada era Obama, saya juga bertemu para menterinya. Sekarang, tidak ada satu pun kontak," kata Seroka.

Seroka menegaskan masalah ini mendesak. Ia menyebut ada pekerjaan pembersihan yang membutuhkan persetujuan federal.

"Kami membutuhkan dorongan dari pemerintahan Trump agar semuanya bergerak lebih cepat," katanya.

Sementara itu, penjaga pantai AS menyatakan api telah terkendali Sabtu. Satu kapal pemadam disiagakan terus untuk pendinginan.


(sef/sef)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Induk Koperasi TKBM Pelabuhan Didorong Agar Tak Rugikan Anggota