Kebutuhan BBM RI 232 Ribu KL/Hari, Ini Rinciannya

Firda Dwi Muliawati, CNBC Indonesia
Senin, 24/11/2025 13:15 WIB
Foto: Perwakilan Dirjen Migas dalam rapat kerja dengan Komisi XII DPR RI di Komplek Parlemen, Jakarta, Senin (24/11/2025). (Tangkapan Layar Youtube/Komisi XII DPR RI Channel)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membeberkan bahwa kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun. Tercatat, hingga September 2025 konsumsi BBM dalam negeri mencapai 232.417 per hari.

Direktur Teknik dan Lingkungan Migas Kementerian ESDM Noor Arifin Muhammad mengatakan kebutuhan BBM nasional tersebut terdiri dari bensin, solar, avtur, avgas, MDF, dan MFO. Dari total konsumsi itu, porsi impor masih cukup besar.

"Pada tahun 2024 dapat kami laporkan impor BBM sebesar 38,79%, sedangkan kebutuhan pada tahun ini hingga September mencapai 49,53%," jelasnya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi XII DPR RI, Jakarta, Senin (24/11/2025).


Untuk bensin saja, impor mencapai 60,26% pada 2024 dan 49,64% pada 2025. Sementara pada solar, impor lebih rendah, yakni 20,48% pada 2024 dan 15,80% pada 2025 hingga September.

Rincian kebutuhan bensin pada 2025 menunjukkan kenaikan dibanding 2024. Pihaknya mencatat total permintaan bensin mencapai 105.432 kiloliter per hari, naik dari 100.110 kiloliter per hari di tahun sebelumnya. Namun, bensin subsidi (JBKP/Pertalite) justru menurun.

"Kebutuhan minyak bensin JBKP tahun 2024 yaitu 81.093 kiloliter per hari, pada tahun 2025 sampai September sebesar 76.923 kiloliter per hari," katanya.

Di sisi lain, konsumsi bensin non-subsidi meningkat signifikan menjadi 28.509 kiloliter per hari, dari sebelumnya 19.016 kiloliter per hari. Salah satunya untuk solar, total kebutuhan turun cukup tajam pada 2025.

Dari 106.970 kiloliter per hari pada 2024, permintaan solar hanya 72.308 kiloliter per hari hingga September 2025. Di samping itu, kebutuhan Solar bersubsidi (JBT) juga mengalami penurunan.

"Kebutuhan minyak solar jenis JBT tahun 2024 sebesar 48.142 kiloliter per hari dan tahun 2025 sampai dengan September sebesar 31.868 kiloliter per hari," tambahnya.

Selain itu, Noor memaparkan bahwa impor avtur masih cukup tinggi. "Pada tahun 2024 dan 2025 untuk bahan bakar avtur berturut-turut sebesar 38,98% dan 33,19% dari kebutuhan merupakan impor," tandasnya.


(pgr/pgr)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Purbaya Ganti Skema Kompensasi BBM & Listrik Setiap Bulan 70%