Kinerja Freeport 2025 Diprediksi Gak Capai Target, Ini Alasannya
Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Utama (Dirut) PT Freeport Indonesia, Tony Wenas membeberkan, bahwa kinerja perusahaan baik pada semester I-2025 dan juga semester II-2025 kelak, tidak akan mencapai target. Hal ini karena perusahaan pertambangan ini didera oleh beberapa masalah.
Pertama, bahwa kinerja pada semester I-2025 ini tidak mencapai target, lantaran terdampak oleh kebakaran yang terjadi di smelter. Yang menyebabkan inventori konsentrat yang sangat tinggi di Timika.
"Sehingga menyebabkan slowdown operasi penambangan hingga tingkat produksi 40% dari kapasitas normal pada triwulan pertama," ungkap Tony Wenas dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR, Senin (24/11/2025).
Kedua, proyeksi kinerja semester II-2025 tidak mencapai target terdampak oleh kejadian luncuran material basah di tambang Grasberg Block Cave (GBC) pada 8 September 2025.
Sehingga, secara keseluruhan untuk proyeksi sampai dengan akhir tahun 2025:
- Produksi logam tembaga akan mencapai 70% dari rencana, sedangkan logam emas 50% dari rencana.
- Pendapatan penjualan akan mencapai 82% dari rencana, terbantu oleh kenaikan harga komoditas yang sangat signifikan
- Proyeksi penerimaan negara akan lebih tinggi dari rencana terbantu oleh kenaikan harga komoditas dan juga karena pengaruh mekanisme pembayaran.
Sebagai detilnya, volume penjualan tembaga hingga akhir tahun hanya mencapai 537 ribu ton atau hanya 70% dari volume penjualan dalam pengajuan RKAB 2025 yang mencapai 770 ribu ton.
Begitu pun juga dengan emas, diproyeksikan sampai akhir tahun hanya mencapai 33 ton atau hanya 50% dari target RKAB 2025 yang mencapai 67 ton.
Sementara itu, nilai penjualan secara keseluruhan ditarget hanya mencapai US$ 8,511 miliar atau hanya 82% dari target penjualan dalam RKAB 2025 yang mencapai US$ 10,4 miliar.
(pgr/pgr)[Gambas:Video CNBC]