MARKET DATA

Gak Tembus Target, Penjualan Tembaga Freeport Diprediksi 537 Ribu Ton

Romys Binekasri,  CNBC Indonesia
24 November 2025 12:11
Direktur Utama PT Freeport Indonesia, Tony Wenas saat dalam mengikuti Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR RI di Komplek Parlemen, Jakarta, Senin (24/11/2025). (Tangkapan Layar Youtube/Komisi VI DPR RI Channel)
Foto: Direktur Utama PT Freeport Indonesia, Tony Wenas saat dalam mengikuti Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR RI di Komplek Parlemen, Jakarta, Senin (24/11/2025). (Tangkapan Layar Youtube/Komisi VI DPR RI Channel)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Freeport Indonesia (PTFI) memproyeksikan penjualan tembaga pada akhir tahun 2025 hanya mencapai 537 ribu ton. Hal ini di bawah target dalam Rencana Anggaran dan Pendapatan Biaya (RKAB) tahun 2025 yang mencapai 770 ribu ton.

Direktur Utama Freeport Indonesia, Tony Wenas dalam paparannya menyampaikan, bahwa kinerja pada semester I-2025 ini tidak mencapai target, lantaran terdampak oleh kebakaran yang terjadi di smelter. Yang menyebabkan inventori konsentrat yang sangat tinggi di Timika. Sehingga menyebabkan slowdown operasi penambangan hingga tingkat produksi 40% dari kapasitas normal pada triwulan pertama.


Dengan begitu, jika diproyeksikan dalam RKAB 2025 volume penjualan tembaga hingga akhir tahun hanya mencapai 537 ribu ton atau hanyan 70% dari volume penjualan dalam pengajuan RKAB yang mencapai 770 ribu ton.

Begitu pun juga dengan emas, diproyeksikan sampai akhir tahun hanya mencapai 33 ton atau hanya 50% dari target RKAB 2025 yang mencapai 67 ton.

Sementara itu, nilai penjualan secara keseluruhan ditarget hanya mencapai US$ 8,511 miliar atau hanya 82% dari target penjualan dalam RKAB 2025 yang mencapai US$ 10,4 miliar.

"Proyeksi kinerja semester II-2025 tidak mencapai target terdampak oleh kejadian luncuran material basah di tambang Grasberg Block Cave pada 8 September 2025," terang Tony dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR, Senin (24/11/2025).

Dalam paparannya, secara keseluruhan untuk proyeksi sampai dengan akhir tahun 2025:

  • Produksi logam tembaga akan mencapai 70% dari rencana, sedangkan logam emas 50% dari rencana.
  • Pendapatan penjualan akan mencapai 82% dari rencana, terbantu oleh kenaikan harga komoditas yang sangat signifikan
  • Proyeksi penerimaan negara akan lebih tinggi dari rencana terbantu oleh kenaikan harga komoditas dan juga karena pengaruh mekanisme pembayaran.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Minggu Depan Freeport Produksi Katoda Tembaga Perdana


Most Popular