Harga Beras Mulai Turun Secara Nasional, Tapi Daerah Ini Masih Mahal
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga beras di tingkat nasional mulai bergerak turun pada pekan ketiga November 2025. Tren penurunan terlihat pada semua jenis beras, baik medium maupun premium. Namun, di wilayah zona 3, harga masih menunjukkan kenaikan.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti menjelaskan, penurunan ini sejalan dengan semakin sedikitnya daerah yang mengalami kenaikan indeks perubahan harga (IPH) pada komoditas beras, dari sebelumnya 39 kabupaten/kota, turun menjadi 37 kabupaten/kota.
Amalia menyampaikan, penurunan harga ini tak lepas dari kerja sama antara pemerintah pusat dan daerah dalam menjaga distribusi dan pasokan pangan.
"Ini sinyal yang bagus, karena artinya pengendalian harga beras yang dilakukan oleh Kemendagri bersama Kementan, dan juga para pemerintah daerah sudah betul-betul menunjukkan hasil yang terlihat dari turunnya rata-rata harga beras nasional menjadi sekitar Rp15.238 per kilogram (kg)," kata Amalia dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Senin (24/11/2025).
Berdasarkan laporan BPS, harga rata-rata beras nasional pada pekan ketiga November 2025 turun 1,56% menjadi Rp15.238 per kg, dibandingkan Oktober yang berada di kisaran Rp15.479 per kg.
Secara umum, 66,11% daerah di Indonesia sudah mencatat penurunan IPH beras, menandakan tekanan harga di berbagai wilayah mulai mereda. Meski begitu, Amalia menekankan masih ada wilayah yang menunjukkan kenaikan harga, khususnya di zona 3 yang menghadapi kendala geografis dan jalur distribusi.
Data BPS menunjukkan harga beras tertinggi berada di Kabupaten Intan Jaya yang mencapai Rp54.772 per kg, diikuti Kabupaten Puncak dengan Rp45.000 per kg, dan Kabupaten Pegunungan Bintang yang menyentuh Rp40.000 per kg. Amalia menilai diperlukannya perhatian lebih untuk daerah-daerah tersebut.
"Yang paling besar dan paling tinggi ada di Kabupaten Tambrauw. Yang paling rendah penurunannya di kawasan Jawa dan Sumatera, terutama Musi Banyuasin," sebut dia.
Adapun jika dilihat berdasarkan jenis beras, penurunan juga terjadi pada dua kategori utama. Amalia menyebut tren ini menandakan perbaikan kondisi pasar.
Rata-rata harga beras medium turun 1,54% menjadi Rp14.253 per kg dari posisi sebelumnya Rp14.475 per kg di Oktober 2025.
Untuk jenis premium, harga rata-rata turun 1,67% menjadi Rp16.040 per kg dari sebelumnya Rp16.313 per kg.
(wur)