MARKET DATA
Internasional

Bersiap Perang Lawan Rusia, Raksasa NATO Bangun Militer Terkuat Eropa

Tommy Patrio Sorongan,  CNBC Indonesia
24 November 2025 11:22
Tank tempur utama Leopard 2 melakukan manuver selama kunjungan Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius ke skuadron tank Panzerbataillon 203 Bundeswehr pada 1 Februari 2023 di Augustdorf, Jerman. Jerman akan memasok angkatan bersenjata Ukraina dengan tank Leopard 2 dan telah mulai melatih awak tank Ukraina. Negara-negara Eropa lainnya, termasuk Spanyol, Finlandia, Norwegia dan Polandia, juga berencana untuk segera memberi Ukraina Macan Tutul, dengan total sekitar 80 tank, dengan lebih banyak lagi yang akan ditambahkan nanti. (Sascha Schuermann/Getty Images)
Foto: Tank tempur utama Leopard 2 melakukan manuver selama kunjungan Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius ke skuadron tank Panzerbataillon 203 Bundeswehr pada 1 Februari 2023 di Augustdorf, Jerman. (Getty Images/Sascha Schuermann)

Jakarta, CNBC Indonesia - Jerman meluncurkan reformasi militer paling ambisius sejak Perang Dingin, di tengah meningkatnya ancaman dari Rusia dan pergeseran kebijakan AS yang menuntut Eropa lebih bertanggung jawab atas keamanannya. Ini sesuai dengan pernyataan Jerman Friedrich Merz yang ingin membangun angkatan bersenjata konvensional terkuat di Eropa.

Pemerintah koalisi pekan lalu menyetujui RUU baru yang komprehensif untuk mewujudkan ambisi tersebut. Tujuan utama Jerman adalah meningkatkan jumlah tentara aktif dari sekitar 180.000 personel saat ini menjadi 260.000 tentara, ditambah dengan 200.000 tentara cadangan, paling lambat tahun 2035. Peningkatan signifikan ini didorong oleh pernyataan Merz bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin "hanya memahami bahasa kekuasaan".

Dalam fase pertama, fokus akan ditekankan pada perekrutan sukarela dengan insentif yang ditingkatkan secara signifikan. Calon sukarelawan akan menerima gaji awal bulanan sebesar 2.600 euro (Rp50,2 juta), naik 450 euro dari tingkat gaji sebelumnya. RUU tersebut, yang diharapkan disahkan pada akhir tahun 2025 dan berlaku mulai 1 Januari 2026, akan menggantikan sistem wajib militer yang sempat ditangguhkan sejak 2011.

Namun, model baru ini bersifat hybrid. Mulai tahun depan, semua pemuda berusia 18 tahun akan menerima kuesioner wajib mengenai minat mereka untuk mengabdi. Lebih lanjut, mulai tahun 2027, laki-laki berusia 18 tahun juga diwajibkan menjalani pemeriksaan kesehatan militer.

Nantinya, bila kuota sukarelawan tidak terpenuhi, pemerintah masih memiliki opsi untuk memanggil wajib militer jika diperlukan.

Reformasi ini berakar dari pergeseran drastis pandangan Jerman setelah invasi Rusia ke Ukraina pada tahun 2022, yang dicanangkan oleh Kanselir sebelumnya sebagai "Zeitenwende" atau "periode perubahan".

Selama tiga dekade setelah Tembok Berlin runtuh, pengeluaran militer Jerman berada di bawah target NATO (2% dari PDB). Kini, Jerman berkomitmen menggandakan belanja pertahanan untuk memenuhi target baru tersebut.

Komitmen pendanaan telah ditegaskan melalui penciptaan dana khusus sebesar 100 miliar euro (Rp1.941 triliun) yang dialokasikan khusus untuk memodernisasi Bundeswehr. Namun demikian, urgensi pendanaan dan mobilisasi ini juga memicu kekhawatiran. Kepala Pertahanan Jerman, Jenderal Carsten Breuer, telah memperingatkan bahwa NATO harus bersiap menghadapi kemungkinan serangan Rusia dalam waktu empat tahun ke depan, paling cepat 2029.

Meskipun model wajib militer baru ini dipuji oleh Menteri Pertahanan Boris Pistorius sebagai model yang modern dan dapat menjadi contoh bagi sekutu Eropa lainnya, kebijakan ini tetap menimbulkan kontroversi, terutama dari kelompok politik sayap kiri Jerman.

Walau begitu, Pistorius mencoba memberikan jaminan. Ia menyebut langkah ini justru bagian dari rencana pencegahan perang.

"Semakin mampu angkatan bersenjata kita dalam pencegahan dan pertahanan, melalui persenjataan, pelatihan, dan personel, semakin kecil kemungkinan kita terlibat dalam konflik sama sekali," ujarnya dikutip CNN International, Senin (24/11/2025).

(tps/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Panas! Jet Tempur NATO Cegat Pesawat Mata-Mata Rusia, Siaga Sabotase


Most Popular