Tambang Emas Terbesar di Dunia Ditemukan di China, Nilainya Rp 3.200 T
Jakarta, CNBC Indonesia - China baru saja menemukan harta karun yang tersembunyi jauh di bawah tanahnya, harta karun berupa emas yang begitu besar jumlah cadangannya berpotensi akan mengguncang pasar keuangan global.
Dilansir Kantor Berita Xinhua, Kementerian ESDM China pada Jumat, dua pekan lalu, telah mengumumkan temuan deposit emas di Liaoning, kawasan timur laut China yang berbatasan langsung dengan Korea Utara.
Cadangan emas yang disebut The Dadonggou dan menjadi temuan tunggal terbesar sejak 1949 itu mengandung 2,586 juta ton bijih emas atau ore dengan kadar rata-rata 0,56 gram per ton, setara dengan sekitar 1.444 ton emas.
"Kementerian ESDM mengatakan penemuan bersejarah ini akan secara signifikan memperkuat cadangan emas strategis China dan dapat mengarah pada basis produksi emas kelas dunia," dikutip dari laporan Xinhua, Minggu (23/11/2025).
Mengutip catatan Euronews, nilai cadangan emas The Dadonggou itu setara €166 miliar atau US$ 192 miliar. Bila dirupiahkan, nilainya bahkan bisa tembus Rp 3.200,94 triliun.
Penemuan ini hasil eksplorasi Kelompok Geologi dan Pertambangan Liaoning. Kelompok bentukan negara itu terdiri dari dari 1.000 teknisi dan pekerja. Mereka berhasil menyelesaikan eksplorasi hanya dalam waktu 15 bulan.
Tiongkok memang telah mempercepat upaya eksplorasi mineralnya dalam beberapa tahun terakhir. Pada 2024, para pejabat melaporkan penemuan deposit lebih dari 1.000 ton di Provinsi Hunan, dan lebih dari 40 ton di Gansu pada Oktober. Tiongkok memproduksi 377,24 ton emas pada 2024, meningkat 0,56% dibandingkan tahun sebelumnya.
Penemuan terbaru ini pun terjadi di tengah lonjakan permintaan emas. Harga emas dunia telah naik lebih dari 50% tahun ini, didorong oleh melemahnya dolar, ketegangan geopolitik, dan pembelian besar-besaran oleh bank sentral - terutama di negara-negara berkembang yang ingin mendiversifikasi cadangan mereka.
Konsumsi domestik di China sendiri mencapai 985,31 ton pada 2024, dengan permintaan emas batangan dan koin meningkat lebih dari 24% dibandingkan tahun sebelumnya.
Para analis mengatakan tren ini mencerminkan meningkatnya minat kelas menengah Tiongkok yang sedang berkembang untuk melindungi kekayaan di tengah ketidakpastian ekonomi global - menjadikan emas sebagai aset safe haven yang semakin populer di seluruh negeri.
(arj/haa)[Gambas:Video CNBC]