Ratusan Anak Sekolah Katolik Diculik, Presiden dan Menhan Turun Tangan
Jakarta, CNBC Indonesia - Kelompok bersenjata di Nigeria menculik 215 anak dan 12 guru sekolah pada Jumat (21/11/2025), dalam insiden penculikan terbaru di negara berpenduduk terbesar di Afrika itu.
Melansir Reuters, serangan dan penculikan terjadi di St Mary's School, sebuah sekolah Katolik di komunitas Papiri, wilayah pemerintahan lokal Agwara. Ini merupakan salah satu insiden penculikan massal terbesar di negara itu dalam beberapa tahun terakhir.
Daniel Atori, juru bicara Asosiasi Kristen Nigeria (CAN) mengatakan ia telah mengunjungi komunitas tersebut untuk bertemu keluarga-keluarga yang terdampak.
"Saya baru kembali ke desa malam ini setelah mengunjungi sekolah tempat saya dan juga bertemu dengan para orang tua. Kami sedang berupaya untuk memastikan anak-anak kembali dengan selamat," ujarnya, sebagaimana dikutip Al Jazeera.
Polisi mengonfirmasi serangan itu terjadi sebelum fajar dan mengatakan tentara dan personel keamanan lainnya telah dikerahkan.
St Mary's diklasifikasikan sebagai sekolah menengah, tetapi citra satelit menunjukkan kompleks tersebut terhubung dengan sekolah dasar di sebelahnya dengan lebih dari 50 bangunan, termasuk ruang kelas dan asrama. Kompleks tersebut terletak dekat dengan jalan utama yang menghubungkan kota Yelwa dan Mokwa.
Warga menggambarkan suasana panik saat keluarga-keluarga mencari anak-anak yang hilang. Dauda Chekula, 62 tahun, mengatakan empat cucunya, yang berusia tujuh hingga 10 tahun juga ikut diculik.
"Kami tidak tahu apa yang terjadi sekarang, karena kami belum mendengar kabar apapun sejak pagi ini. Anak-anak yang berhasil melarikan diri telah berhamburan dan satu-satunya informasi yang kami peroleh adalah para penyerang masih bergerak bersama anak-anak yang tersisa ke semak-semak," ujarnya kepada kantor berita The Associated Press.
Sebuah pernyataan dari sekretaris pemerintah menyatakan bahwa pihak berwenang sebelumnya telah menerima peringatan intelijen tentang meningkatnya ancaman di wilayah tersebut.
Pernyataan tersebut menyatakan bahwa sekolah tersebut dibuka kembali tanpa pemberitahuan atau izin dari pemerintah negara bagian, sehingga menempatkan siswa dan staf pada risiko yang sebenarnya dapat dihindari.
Sementara itu, warga setempat mengatakan bahwa sekolah tersebut tidak memiliki petugas keamanan formal. Keuskupan Katolik Kontagora mengatakan seorang penjaga tertembak parah selama serangan itu.
Sementara itu, Presiden Bola Tinubu membatalkan rencana perjalanannya ke KTT G20 di Afrika Selatan setelah penculikan tersebut. Wakil Presiden Kashim Shettima akan hadir menggantikannya, demikian pernyataan kepresidenan pada X.
Adapun penculikan di sekolah dan serangan terhadap sebuah gereja awal pekan ini terjadi beberapa minggu setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengancam akan melakukan aksi militer atas apa yang ia sebut sebagai pembunuhan terarah terhadap umat Kristen Nigeria, sebuah narasi yang dibantah oleh pemerintah Nigeria, yang menyatakan bahwa Muslim adalah mayoritas korban serangan oleh kelompok bersenjata.
Pernyataan Trump menggemakan klaim yang telah mendapatkan dukungan di kalangan sayap kanan dan evangelis Kristen dalam beberapa bulan terakhir.
Serangan Kedua dalam Beberapa Hari
Serangan itu terjadi hanya beberapa hari setelah orang-orang bersenjata menyerbu sebuah sekolah menengah di Negara Bagian Kebbi di Nigeria barat laut, menculik 25 siswi pada Senin pagi. Satu orang kemudian melarikan diri, dan 24 lainnya masih hilang.
Menteri Pertahanan Alhaji Bello Matawalle terbang ke Negara Bagian Kebbi untuk memimpin pencarian 25 siswi sekolah asrama tersebut.
Dalam pernyataan resmi, pemerintah menekankan rekam jejak Matawalle dalam menangani kasus serupa.
"Matawalle memiliki pengalaman dalam menangani bandit dan penculikan massal," kata pihak kepresidenan, merujuk keberhasilannya membebaskan 279 pelajar berusia 10-17 tahun di Zamfara pada 2021.
Sementara itu, Kepolisian Negara Bagian Nigeria mengatakan unit taktis dan militer mereka telah dikerahkan untuk mencari para siswi tersebut.
Polisi menerima laporan sekitar pukul 02.00 dini hari waktu setempat bahwa beberapa penyerang bersenjata menyerbu Sekolah Menengah Swasta [Katolik] St. Mary, dan menculik sejumlah siswa yang belum dipastikan jumlahnya dari asrama sekolah", kata kepolisian dalam sebuah pernyataan.
Disebutkan bahwa badan keamanan sedang menyisir hutan untuk menyelamatkan para siswa yang diculik.
Pasukan keamanan Nigeria telah disiagakan tinggi minggu ini karena negara tersebut menghadapi sorotan yang tidak nyaman terkait situasi keamanannya.
Dalam serangan terpisah di sebuah gereja di Nigeria barat pada hari Selasa, orang-orang bersenjata menembak hingga tewas dua orang dalam sebuah ibadah yang direkam dan disiarkan daring. Puluhan jemaat diyakini telah diculik.
Sementara itu, orang-orang bersenjata, yang menculik 38 jemaat dari sebuah gereja di Negara Bagian Kwara pada Selasa, menuntut tebusan sebesar 100 juta naira (Rp1,1 miliar) per jemaat.
Â
(luc/luc)[Gambas:Video CNBC]