Investor Asing Berebut Beli Sukuk Global RI Senilai US$ 2 M
Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah menyelesaikan proses penawaran sukuk global senilai US$ 2 miliar. Surat utang berbasis syariah itu diterbitkan dalam dua tenor, yakni 5 tahun senilai US$ 1,1 miliar dan 10 tahun senilai US$ 900 juta.
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu Suminto mengatakan, imbal hasil dari sukuk global tenor 5 tahun yang ditawarkan sebesar 4,5%, sedangkan yang 10 tahun 5%.
Dengan imbal hasil yang ditawarkan itu, para investor masih sangat berminat untuk membeli sukuk global Indonesia seri SNI1230 dan SNI1235. Tergambar dari Puncak jumlah pesanan yang masuk mencapai US$ 5,8 miliar, dengan pesanan akhir setelah Final Pricing Guidance (FPG) mencapai lebih dari US$ 3,9 miliar.
"Peak book ordernya mencapai US$ 5,8 miliar atau 2,9 kali dari US$ 2 miliar yang kita ambil," kata Suminto saat konferensi pers APBN, dikutip Jumat (21/11/2025).
Transaksi ini menandai ketujuh kalinya Pemerintah mengakses pasar keuangan internasional tahun ini, setelah enam kali penerbitan dalam denominasi mata uang USD, EUR, JPY, AUD dan CNH.
Suminto mengklaim, penerbitan surat utang ketujuh kalinya di pasar global ini dan mendapatkan penawaran tinggi menunjukkan minat investor yang berkelanjutan terhadap surat berharga Pemerintah Republik Indonesia dalam berbagai mata uang.
"Menggambarkan bagaimana confidence atau kepercayaan dari investor terhadap kinerja dan prospek perekonomian Indonesia, termasuk kredibilitas kebijakan pemerintah," tegasnya.
Sukuk Global diterbitkan oleh Pemerintah Republik Indonesia melalui Perusahaan Penerbit SBSN Indonesia III (PPSI-III), badan hukum yang didirikan dan sepenuhnya dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia dengan tujuan khusus untuk melakukan penerbitan Surat Berharga Syariah Negara dalam mata uang asing di pasar internasional.
Sukuk Global ini menggunakan struktur akad Wakalah dan telah memperoleh opini syariah dari Dewan Syariah Nasional - Majelis Ulama Indonesia (DSN MUI) serta dari Internal Shari'a Supervisory Committee (ISSC) Dubai Islamic Bank PSJC, Shari'a Committee J.P. Morgan, dan Global Shari'a Supervisory Committee Standard Chartered Bank.
Setelmen Sukuk Global akan dilakukan pada 1 Desember 2025 dan akan dicatatkan di Singapore Exchange Securities Trading Limited dan NASDAQ Dubai. Setiap tenor akan diberikan peringkat Baa2 dari Moody's Investor Service, BBB dari S&P Global Ratings Services, dan BBB dari Fitch Ratings.
Dubai Islamic Bank, Goldman Sachs, J.P. Morgan, KFH Capital Investment Company K.S.C.C., dan Standard Chartered Bank bertindak sebagai Joint Lead Managers dan Joint Bookrunners. PT BRI Danareksa Sekuritas dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk bertindak sebagai Co-Managers untuk transaksi ini.
(arj/haa)