Heboh Presiden Ketahuan ke Klub Tari Telanjang, Bayar Rp 800 Ribu
Jakarta, CNBC Indonesia- Presiden Kolombia, Gustavo Petro, kini terseret kasus baru. Setelah membantah tudingan Amerika Serikat (AS) tentang kejahatan keuangannya dengan menerbitkan laporan bank minggu ini, tiba-tiba ia dikaitkan dengan sebuah "kunjungan ke klub penari telanjang".
Mengutip AFP, Jumat (21/11/2025), sebelumnya, Petro terlibat adu mulut dengan Presiden Donald Trump. Ia menjadi sasaran sanksi AS dengan tuduhan melakukan perdagangan narkoba dan pencucian uang.
Kunjungan ke klub penari telanjang sendiri, terungkap saat Petro membuka transaksi keuangannya untuk diselidiki publik. Di mana dalam dokumen bahwa dirinya pernah ke sebuah klub tari telanjang di Portugal dalam dinas resmi pada Mei 2023, dan membayar sebesar US$ 50 (sekitar Rp 836 ribu).
Hal ini kemudian memicu kemarahan kelompok-kelompok hak asasi perempuan Kolombia. Kredibilitasnya dipertanyakan.
"Bagaimana mungkin kita mengalami krisis eksploitasi seksual di Kolombia, sementara di saat yang sama seorang presiden sering mengunjungi tempat-tempat seperti itu?" tanya aktivis Jaringan Abolisionis Medellin, Sara Jaramillo, yang mengadvokasi penghapusan pekerja seks eksploitatif.
Petro sendiri mengatakan di X bahwa ia akan menjelaskan "suatu hari nanti" mengapa ia berada di klub tari telanjang Menage di Lisbon. Dalam kunjungan tersebut, ia juga mengunjungi Istana Belem untuk bertemu dengan Presiden Portugal Marcelo Rebelo de Sousa.
"Untuk saat ini, yang saya inginkan hanyalah agar setiap orang yang memeriksa laporan saya dapat melihat kesewenang-wenangan yang dilakukan terhadap Kolombia," ujarnya.
Petro pun menanggapi kritik aktivis perempuan dengan santai.
"Ada dua hal yang saya pelajari dalam hidup: tidak tidur dengan perempuan yang tidak saya sukai dan tidak membeli seks ketika saya masih mampu merayu," tulis presiden di X.
Pengadilan Kolombia sebelumnya telah memerintahkan Petro untuk meminta maaf karena "menstigmatisasi" perempuan melalui komentar-komentarnya. Ia menyebut wartawan perempuan yang kritis sebagai "boneka mafia".
Perlu diketahui, AS dan Columbia adalah dua sekutu historis. Namun Washington dan Bogota, telah mengalami hubungan diplomatik yang memburuk sejak Trump menjabat untuk masa jabatan kedua pada bulan Januari.
Ia menuduh pemimpin sayap kiri pertama Kolombia itu, sebagai "pemimpin narkoba ilegal" meski tanpa bukti. Ia pun mencabut sertifikasi Kolombia sebagai sekutu dalam perang melawan perdagangan narkotika.
(sef/sef)