Rekor Stok Beras Bulog, Mentan Siapkan Gudang Baru Jelang Panen Raya
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyampaikan langsung apresiasi Presiden Prabowo Subianto atas capaian historis Bulog dalam menjaga stok pangan nasional. Hal ini ditegaskan dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Perum Bulog yang digelar di kantor pusat Bulog, Jakarta.
"Kami hanya datang menyampaikan apresiasi yang disampaikan oleh Bapak Presiden kepada Bulog, bahwa stoknya tertinggi sepanjang sejarah. Berkat kerja keras seluruh direksi, dewas, dan tim hingga ke bawah. Ini hasil kerja keras kita semua," ujar Amran dalam keterangan tertulis, Kamis (20/11/2025).
Di samping itu, Amran bilang, apresiasi tersebut bahkan disampaikan Presiden di Sidang Umum PBB di New York, di hadapan para pemimpin dunia.
"Sekali lagi apresiasi dari Bapak Presiden, dan juga dari kami sebagai Menteri, Kepala Bappanas, dan pribadi, kami ucapkan terima kasih yang tak terhingga," ucapnya.
Lebih lanjut, dia menegaskan, tantangan besar menanti Bulog dalam beberapa bulan ke depan. Pasalnya, Desember hingga Januari stok diperkirakan mencapai 3 juta ton. Lalu Februari hingga April membutuhkan penyerapan 3 juta ton.
"Total perkiraan 6 juta ton. Tantangannya adalah gudang harus disiapkan dari sekarang," tegasnya.
Meski begitu, Amran meyakini jajaran Bulog memiliki pengalaman dan kemampuan untuk mengelola situasi tersebut. "Kami yakin direksi dan dewas Bulog sudah siap," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Utama (Dirut) Bulog Ahmad Rizal Ramdhani menyebutkan, fokus Rakernas tahun ini menjadi momentum penting untuk memperkuat kesiapan Bulog menghadapi lonjakan produksi nasional.
"Rakernas ini rutin kami laksanakan, namun tahun ini ada beberapa poin yang menjadi stressing kami. Yang pertama adalah tracing terkait antisipasi tugas-tugas ke depan seperti yang disampaikan Pak Menteri tadi," ujarnya.
Dengan meningkatnya produksi pangan, Bulog memperkirakan panen raya tahun depan akan jauh lebih besar. Sementara itu, stok di gudang saat ini mencapai 3,8 juta ton dan diprediksi mencapai 3,2 juta ton pada akhir tahun.
"Sedangkan 3,2 juta ini perlu ada penyerapan baru saat puncak panen Februari-Mei. Oleh karena itu, Bulog ke depan akan menambah gudang dengan arahan Bapak Presiden. Harapannya bulan Maret nanti sudah jadi dan bisa langsung menampung hasil panen raya," jelasnya.
Kini, Bulog telah menyiapkan pembangunan 100 gudang baru, yang terdiri dari 50 gudang di lahan milik Bulog yang sudah tersedia dan 50 gudang di lahan hibah kabupaten/kota. Mengenai lonjakan produksi Bulog mengaku telah mempersiapkan skema untuk menyewa gudang.
"Mungkin kami harus menyewa gudang-gudang lainnya. Termasuk memanfaatkan teknologi baru seperti penyimpanan tanpa gudang, penggunaan plastik khusus, sistem vakum atau 'cocoon'," tambahnya.
Ahmad Rizal menegaskan sesuai perintah presiden, dengan melakukan koordinasi bersama Amran, ke depan pembenahan tata kelola internal agar lebih solid dan responsif.
"Ke depan kita menyatukan satu komando. Komandonya ada di bawah Presiden melalui Menteri Pertanian. Jadi alurnya jelas, Presiden - Menteri Pertanian-Bulog-Jajaran di lapangan. Sudah seperti TNI sekarang, satu garis komando," tandas dia.
(rah/rah)