Purbaya: Pelemahan Rupiah Moderat

Zahwa Madjid, CNBC Indonesia
Kamis, 20/11/2025 14:28 WIB
Foto: Menteri Keuangan (Menkeu), Purbaya Yudhi Sadewa saat melakukan kunjungan di SMAN 3 Jakarta, Senin (10/11/2025). (Instagram/menkeuri)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa mengungkapkan pelemahan rupiah tergolong moderat jika dibandingkan dengan mata uang negara-negara berkembang, termasuk ASEAN.

Nilai tukar rupiah dibuka melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada pembukaan perdagangan pagi ini, Kamis (20/11/2025). Merujuk data Refinitiv, rupiah dibuka di posisi Rp16.720/US$ atau terdepresiasi sebesar 0,18%, setelah pada perdagangan kemarin rupiah berhasil ditutup menguat 0,27% ke level Rp16.690/US$.


"Rupiah masih melemah 3,7% year to date (ytd). Ini moderat dibandingkan Turki 19,6% dan Argentina 36,1%," kata Purbaya dalam paparan Konferensi Pers APBN Kita November 2025, Kamis (20/11/2025).

Purbaya menegaskan pemerintah dan BI di dalam Komisi Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) tetap berkomitmen menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.

Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Destry Damayanti sebelumnya menjelaskan pelemahan rupiah dipengaruhi ketidakpastian global. Antara lain, drama shutdown AS yang merupakan terlama sepanjang sejarah, Fed Fund Rate yang dimungkinkan tetap hingga akhir tahun dan aliran modal yang bergeser ke emas.

"Nilai tukar ketidakpastian masih tinggi DXY masih tinggi yield bond AS masih tinggi sehingga dorong risk off di emerging market sehingga inflow terbatas," ungkapnya dalam konferensi pers, Rabu (19/11/2025)

Pelemahan mata uang tidak hanya dialami rupiah, namun juga mata uang regional. Pelemahan terjadi 0,48% dari Oktober. Meski demikian, rupiah dan yang lainnya sudah mulai menunjukkan penguatan.

"Hari ini regional menguat termasuk rupiah 0,21%, Filipina 0,25%, Thailand 0,11%," imbuhnya.


(haa/haa)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Posisi Cadev Kuat, Modal BI Jaga Nilai Rupiah Tetap Terkendali