Produksi Alumina dari SGAR Mempawah Ditarget Capai 1 Juta Ton di 2026
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) menargetkan produksi alumina dari proyek Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) fase 1 bisa mencapai 1 juta ton per tahun. Target itu ditargetkan bisa tercapai pada tahun 2026.
Sebagaimana diketahui, SGAR Fase 1 di Mempawah, Kalimantan Barat dioperasikan oleh anak usaha Inalum dengan PT Antam Tbk yakni PT Borneo Alumina Indonesia.
Direktur Utama Inalum, Melati Sarnita menyampaikan bahwa saat ini PT BAI sudah melakukan commissioning proyek SGAR Fase 1 itu, dan sudah berhasil melakukan pengiriman alumina untuk pemakaian smelter mencapai 150 ribuan ton.
"Insya Allah di tahun 2026 sendiri targetnya harus bisa mencapai 1 juta ton setelah kita COD dari projek itu sendiri," terang Melati dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR, Kamis (20/11/2025).
Melati menyampaikan, untuk bahan baku alumina yakni bauksit diperoleh dari PT Antam. Kelak, Inalum kata Melati, akan membuka diri untuk bisa masuk ke ranah tambang bauksit, sebagai langkah kepastian supply chain dari bauksit menjadi aluminium.
"Untuk memastikan supply chain dari bauksit aluminium ini bisa kita capai secara independen. Jadi dari bauksit alumina menjadi aluminium smelter dan produk akhir kita di support dengan beberapa proyek," tegas Melati.
Selain SGAR Fase 1, Inalum juga menargetkan SGAR Fase dua bisa beroperasi pada tahun 2028 dengan kapasitas 1 juta ton per tahun. Artinya, kelak, dari SGAR Fasse 1 dan 2 ini, Inalum akan memperoleh produksi mencapai 2 juta ton per tahun.
"Kemudian SGAR fase 2 hingga 2 juta ton alumina. Jadi dengan menambahkan 1 juta ton additional capacity, ditargetkan sendiri CODnya di tahun 2028," ungkapnya.
(pgr/pgr)[Gambas:Video CNBC]