INTERNASIONAL

Wali Kota New York Zohran Mamdani Kirim Surat ke Trump, Apa Isinya?

tfa, CNBC Indonesia
Kamis, 20/11/2025 08:05 WIB
Foto: Komunitas Yahudi Kota New York Amerika Serikat menunjukkan dukungan terhadap calon wali kota dari Partai Demokrat sekaligus seorang Muslim, Zohran Mamdani, menjelang pemungutan suara hari ini, Selasa (4/11/2025). (REUTERS/Shannon Stapleton)

Jakarta, CNBC Indonesia - Zohran Mamdani, wali kota terpilih New York City, mengirim pesan politik yang sangat jelas kepada Presiden Donald Trump: ia ingin Departemen Kepolisian New York (NYPD) fokus pada keselamatan publik dan tidak membantu operasi Imigrasi dan Penegakan Bea Cukai (ICE).

Pesan ini, yang disampaikan lewat pernyataan publik berulang kali, menjadi sinyal bahwa New York di bawah kepemimpinan Mamdani tidak akan tunduk pada tekanan federal terkait penegakan hukum imigrasi.

Mamdani menyatakan bahwa New York adalah "kota imigran" dan menegaskan telah memerintahkan Komisaris Polisi Jessica Tisch agar tak ada satu pun petugas NYPD yang terlibat dalam operasi ICE.


"Kota ini bangga dengan warisan imigrannya... dan kami akan melindungi warga New York tersebut sebagaimana kami melindungi setiap warga New York," ujarnya, seperti dikutip Newsweek, Kamis (20/11/2025).

Ia merujuk pada beberapa kasus ketika polisi kota diduga membantu operasi federal, sebuah praktik yang menurutnya "tidak dapat diterima begitu saja." Mamdani juga menuturkan kekhawatiran warga yang merasa tertekan karena agen ICE mendatangi kerabat mereka di rumah dan sekolah.

Langkah Mamdani muncul setelah Tom Homan, Kepala Perbatasan Gedung Putih sekaligus mantan pelaksana tugas direktur ICE, mengatakan bahwa agen federal akan menyerbu New York sebagai bagian dari operasi besar pemerintahan Trump terhadap imigran di kota-kota besar AS.

Homan bahkan menyatakan akan "membanjiri zona tersebut," dan menegaskan bahwa operasi ICE akan berjalan "dengan atau tanpa [Mamdani]."

Homan, dalam wawancara nasional, menegaskan bahwa peningkatan operasi ICE ke New York "sudah dekat." Ia mengklaim bahwa kerja sama antara ICE dan pemerintah kota sebelumnya telah dihambat oleh dewan kota dan bahwa operasi besar-besaran perlu diaktifkan kembali demi keamanan publik.

Ketegangan ini terjadi di tengah dorongan pemerintahan Trump untuk menekan kota-kota suaka. Trump sebelumnya mengancam akan memotong bantuan federal, menahan hibah infrastruktur, dan meningkatkan kehadiran ICE bagi kota-kota yang menolak bekerja sama.

Sebagai informasi, di New York sendiri, lebih dari 3,2 juta penduduk atau sepertiga populasi lahir di luar negeri, sehingga kebijakan ini memiliki dampak besar bagi stabilitas sosial kota.

Mamdani, yang akan dilantik sebagai wali kota ke-111 pada 1 Januari 2026, mengatakan ia siap bertemu Trump tetapi tidak akan mengubah sikapnya terhadap kebijakan yang dianggapnya merugikan warga New York. Ia menegaskan bahwa perlindungan terhadap imigran merupakan bagian penting dari mandat publik yang ia emban.

Setelah kemenangan pemilu, Mamdani juga menggalang dana transisi sebesar US$4 juta atau sekitar Rp65 miliar. Kampanye itu sudah mengumpulkan lebih dari US$1 juta (sekitar Rp16,3 miliar) dalam dua minggu.

Ia menyebut dana tersebut digunakan untuk perekrutan staf, penyaringan resume, persiapan pelantikan, dan penyusunan agenda awal pemerintahannya, sekaligus menghindari "ketergantungan pada donatur kaya."


(tfa/tfa)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Wali Kota New York Zohran Mamdani Kirim Surat ke Trump