MARKET DATA

Semeru Erupsi Masuk Level AWAS, Badan Geologi Peringatkan Hal Ini

pgr,  CNBC Indonesia
20 November 2025 08:55
Erupsi Gunung Semeru, Jawa Timur, Rabu (19/11/2025). (Dok. BPBD)
Foto: Erupsi Gunung Semeru, Jawa Timur, Rabu (19/11/2025). (Dok. BPBD)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pusat Vulkanologi dan Mitigas Bencana Geologi, Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menaikkan tingkat aktivitas gunung api Semeru ke level IV (AWAS), sejak Rabu (19/11/2025).

Atas hal itu, masyarakat baik pengunjung atau wisatawan diminta untuk tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Sungai Besuk Kobokan, Lumajang, Jawa Timur, sejauh 20 km dari puncak (pusat erupsi).

"Bahwa pada Rabu, 19 November 2025 pukul 14.13 WIB, telah terjadi erupsi Gunung Semeru, Jawa Timur. Erupsi berupa awan panas dengan jarak luncur tidak diketahui dikarenakan visual Gunung Semeru tertutup kabut. Awan panas yang terjadi merupakan awan panas yang berlangsung secara beruntun, bukan kejadian tunggal. Awan panas masih berlangsung dengan amplitude maksimum 37 mm hingga laporan ini dibuat", ujar Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid, dikutip Kamis (20/11/2025).

Aktivitas Gunung Semeru tersebut, menurut Wafid memperlihatkan bahwa aktivitas erupsi dan guguran lava masih terjadi, namun secara visual jarang teramati karena terkendala dengan kondisi cuaca.

"Dalam periode ini jumah gempa yang terekam menunjukkan bahwa aktivitas kegempaan di Gunung Semeru masih tinggi, terutama gempa Letusan, Guguran dan Harmonik. Terjadi peningkatan kejadian Gempa Guguran dan berkorelasi dengan pengamatan visual, yang teramati bahwa kejadian guguran lava pijar semakin intensif terjadi ke arah Sungai Besuk Kobokan", jelas Wafid.

Menurut Wafid, gempa-gempa yang terekam mengindikasikan masih adanya suplai dari bawah permukaan Gunung Semeru bersamaan dengan pelepasan material ke permukaan melalui letusan dan hembusan.

"Nilai variasi kecepatan relatif menunjukkan pola penurunan, sejak pertengahan Oktober 2025 mengindikasikan adanya peningkatan tekanan di dekat permukaan tubuh gunung api. Pemantauan deformasi pada periode ini menunjukkan pola relatif stabil, mengindikasikan tidak adanya peningkatan tekanan dari bagian dalam tubuh gunung api," papar Wafid.

Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi maka PVMBG Badan Geologi meningkatkan aktivitas Gunung Semeru dinaikkan dari Level III (Siaga) menjadi Level IV (Awas) dengan dua rekomendasi utama, yaitu:

  1. Masyarakat tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Sungai Besuk Kobokan, sejauh 20 km dari puncak (pusat erupsi) dan di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Sungai Besuk Kobokan karena berpotensi dilanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 20 km dari puncak.
  2. Masyarakat tidak beraktivitas dalam radius 8 km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Lo Kheng Hong Borong Saham ABM-Gunung Semeru Kembali Erupsi


Most Popular