MARKET DATA

Bos Bulog Berharap 100 Gudang Baru Selesai Dibangun Maret 2026

Martyasari Rizky,  CNBC Indonesia
19 November 2025 20:10
Direktur Utama Perum Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani. (CNBC Indonesia)
Foto: Direktur Utama Perum Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani. (CNBC Indonesia)

Jakarta, CNBC Indonesia - Perum Bulog menargetkan pembangunan 100 gudang baru bisa dimulai pada awal 2026. Direktur Utama Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani menyampaikan, pemerintah sedang merampungkan Peraturan Presiden (Perpres) yang menjadi dasar percepatan proyek tersebut. Ia berharap aturan itu selesai pada akhir tahun 2025, agar konstruksi dapat langsung berjalan di awal tahun berikutnya.

Rizal menekankan pentingnya percepatan ini karena gudang baru harus siap digunakan saat panen raya 2026.

"Diharapkan ya akhir tahun ini selesai (Perpres) supaya di awal tahun sudah bisa kerja (dibangun). Karena diharapkan di bulan Maret itu gudang sudah jadi dan sudah masuk nanti pada saat panen raya tahun 2026. Itu kan panen raya bulan Maret, April, Mei," jelasnya saat ditemui di Kantor Kementan, Jakarta, Rabu (19/11/2025).

Ia menambahkan, pembangunan akan diprioritaskan untuk wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T), mengingat banyak daerah di kawasan tersebut belum memiliki fasilitas penyimpanan pangan memadai. Rizal pun mencontohkan kondisi di pulau-pulau kecil.

"Daerah dari jauh itu kasian. Kayak saudara-saudara kita yang di Miangas, yang di Pulau Rote, nggak ada gudang itu. Kalo lagi musim pasang nggak ada kapal, masa dia mau puasa? Kan nggak mungkin," kata Rizal.

Pekerja memeriksa cadangan beras pemerintah (CBP) di Gudang Bulog, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Senin (4/11/2024). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)Foto: Pekerja memeriksa cadangan beras pemerintah (CBP) di Gudang Bulog, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Senin (4/11/2024). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Pekerja memeriksa cadangan beras pemerintah (CBP) di Gudang Bulog, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Senin (4/11/2024). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Rizal menyampaikan, pembangunan gudang nantinya akan dikerjakan oleh BUMN karya. Untuk mempercepat tahapan administrasi, pemerintah menyiapkan skema khusus melalui Perpres dan SKB tiga menteri.

"Yang normatif dengan PMN (penyertaan modal negara), seperti biasa itu 2 tahun lagi baru dibangun. Nah, untuk supaya mempercepat itu makanya dibuatlah SKB 3 Menteri ditambah dengan rencana Perpres untuk mempersingkat prosedur-prosedur itu," ujarnya.

Meski BUMN karya menjadi garda utama, Rizal tidak menutup peluang kerja sama dengan sektor swasta.

"Kita prioritaskan dulu BUMN sesuai arahan presiden, kemudian yang berikutnya kalau nanti dengan pihak swasta mungkin akan kita bicarakan bagaimana kelanjutannya. Tapi utamanya BUMN dulu," ucap dia.

Perlu diketahui, pemerintah menyiapkan anggaran sebesar Rp5 triliun untuk membangun 100 gudang baru untuk Perum Bulog di berbagai daerah. Langkah ini merupakan tindak lanjut arahan Presiden Prabowo Subianto, yang menekankan pentingnya memperkuat rantai pasok pangan nasional dan menjamin serapan hasil panen petani.

Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) sebelumnya menjelaskan, kebijakan pembangunan gudang ini diambil setelah pemerintah menemukan hambatan utama dalam penyerapan gabah dan jagung nasional, yakni keterbatasan kapasitas penyimpanan.

"Ini kita akan menyaksikan tindak lanjut arahan Bapak Presiden pada rapat terbatas tanggal 28 September 2025. Arahan tersebut tegas menyampaikan peran pemerintah untuk memperkuat rantai pasok. Soal pangan tidak ada tawar-menawar," kata Zulhas dalam sambutannya di agenda penandatanganan Surat Keputusan Bersama (SKB) menteri di kantornya, Jakarta, Senin (11/11/2025).

Menurut Zulhas, peningkatan produksi pangan yang signifikan selama setahun terakhir membuat kapasitas penyimpanan yang ada tidak lagi mencukupi.

"Dan ini kerja keras tim, terutama Pak Mentan, itu produksi kita luar biasa. Menurut BPS dari 30 juta menjadi 34,77 juta ton. Berarti kenaikannya 13% lebih. Nah tentu pemerintah tidak ingin ada hambatan dalam penyerapan gabah maupun jagung. Tidak boleh masyarakat, petani dirugikan karena ketidakmampuan kita menyerap gabah maupun jagung," ujarnya.


(wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bulog Lapor Punya 3,9 Juta Ton, Zulhas: Stok Beras Aman!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular