Sudah 878.000 Unit Kendaraan Listrik Made in Indonesia, Begini Efeknya

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
Rabu, 19/11/2025 14:40 WIB
Foto: Dirjen Ilmate Setia Diarta. (CNBC Indonesia/Ferry Sandi)

Jakarta, CNBC Indonesia - Industri kendaraan rendah emisi di Indonesia terus menunjukkan perkembangan pesat seiring dorongan kuat dari pemerintah. Implementasi program kendaraan elektrifikasi tak hanya memacu investasi, tetapi juga memperluas rantai pasok komponen dalam negeri.

Di tengah meningkatnya persaingan global, Indonesia bahkan mulai memperkuat posisinya sebagai salah satu basis produksi utama bagi produsen otomotif dunia.

Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Setia Diarta menjelaskan dalam rangka mengakselerasi pengembangan dan penggunaan kendaraan rendah emisi karbon, Kementerian Perindustrian telah meluncurkan Program Low Carbon Emission Vehicle (LCEV) melalui Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 36 Tahun 2021.


"Partisipasi industri terus bertambah, hingga saat ini, tercatat sebanyak 15 perusahaan telah berpartisipasi dalam program LCEV dengan total nilai investasi sebesar Rp 22,37 triliun dan memproduksi berbagai jenis kendaraan rendah emisi," katanya dalam Modular Factory Groundbreaking Bosch di Cikarang, Rabu (19/11/2025).

Adapun kendaraan LCEV meliputi Kendaraan Bermotor Hemat Energi dan Harga Terjangkau (KBH2), Hybrid Electric Vehicle (HEV), Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV), serta Battery Electric Vehicle (BEV), dengan produksi LCEV RI tembus 870 ribu unit dalam waktu tiga tahun.

"Secara kumulatif, total produksi kendaraan LCEV pada periode 2022 hingga September 2025 telah mencapai 878 ribu unit, dengan melibatkan 274 industri komponen lokal. Selain itu, hingga Agustus 2025, program ini telah menyerap tenaga kerja sebanyak 182.348 orang, baik yang bekerja pada produsen kendaraan bermotor maupun perusahaan pemasok komponen supplier," kata Setia.

Sektor manufaktur juga didorong melalui investasi komponen bernilai tambah tinggi. Perusahaan sparepart juga masuk menjadi rantai pasok, terbaru pada sektor otomotif, Bosch mengoperasikan fasilitas produksi di Cikarang yang memproduksi komponen buatan Indonesia, antara lain Electronic Control Unit (ECU) untuk KBM Roda 4, Electric Cooling Fan, dan wiper.

"Selain itu, melalui fasilitas terbarunya, perusahaan akan memproduksi Battery Management System atau BMS, yakni komponen dengan nilai tambah tinggi dan teknologi canggih, yang berfungsi memonitor dan mengontrol battery dari KBM listrik," sebut Setia.


(dce)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Ekosistem EV Nasional Tumbuh, Tambang Jadi Pasar Potensial Baru