Diam-Diam Purbaya Tempatkan Dana Rp 1 T ke Bank DKI

Arrijal Rachman,  CNBC Indonesia
17 November 2025 13:26
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengungkapkan adanya proposal proyek besar yang disampaikan oleh Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung kepada dirinya di kantor Gubernur DKI Jakarta, Selasa (7/10) pagi.
Foto: Pemprov Jakarta

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa telah menempatkan dana senilai Rp 1 triliun ke Bank Pembangunan Daerah (BPD) DKI Jakarta atau Bank Jakarta sejak 10 November 2025.

Penempatan dana dari uang menganggur pemerintah di Bank Indonesia (BI) ini menjadi bagian dari tambahan yang dikucurkan Purbaya ke beberapa bank milik negara atau Himbara, yakni Bank Mandiri Rp 25 triliun, BRI Rp 25 triliun, dan BNI Rp 25 triliun, sehingga totalnya menjadi Rp 76 triliun.

Direktur Jenderal Strategi Ekonomi dan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Nathan Kacaribu mengatakan, penempatan dana ini masih dalam rangka untuk menggerakkan pertumbuhan kredit, guna mendorong pertumbuhan ekonomi lebih cepat dalam jangka pendek.

"Sehingga sektor riilnya juga bergerak, di mana kredit yang disalurkan sektor keuangan, sektor perbankan, itu bisa lebih cepat, didukung oleh cost of fund yang lebih rendah," kata Febrio saat rapat kerja dengan Komisi XI DPR, Jakarta, Senin (17/11/2025).

Dengan adanya tambahan penempatan dana itu, maka kini total dana menganggur pemerintah dari BI yang telah ditempatkan ke perbankan senilai Rp 276 triliun, mempertimbangkan penempatan dana senilai Rp 200 triliun yang resmi diberikan Purbaya ke lima Himbara sejak 12 September 2025.

Adapun realisasi dari penyerapan penempatan dana Rp 200 triliun oleh lima bank milik negara atau Himbara itu sebesar Rp 167,7 triliun, setara 84% dari total Rp 200 triliun per 22 Oktober 2025.

"Ini per 22 Oktober itu berarti sekitar lima minggu setelah ditempatkan, ini perbankannya sudah menggunakan Rp 167,6 triliun," kata Febrio.

Febrio menjelaskan, Himbara yang diantaranya telah memanfaatkan seluruh penempatan dana itu ialah Bank Mandiri dan BRI. Dari total porsi dana yang diterima masing-masing sebesar Rp 55 triliun, mereka sudah 100% memanfaatkannya untuk penyaluran kredit.

Sedangkan untuk BNI baru senilai Rp 37,4 triliun dari total porsi dana yang ditempatkan sebesar Rp 55 triliun atau setara 68%. BTN Rp 10,3 triliun atau 41% dari porsinya senilai Rp 25 triliun, dan BSI Rp 9,9 triliun atau 99% dari jatahnya yang sebesar Rp 10 triliun.

"Ini terutama karena yang kita tempatkan di sana lebih rendah biayanya dibanding cost of fund dari perbankan yang kita tempatkan itu. Kita tempatkan sesuai dengan bunga penempatan kita di Bank Indonesia 3,8%," papar Febrio.

Materi paparan terkait Penempatan dana pemerintah untuk mendorong dunia usaha dan daya beli masyarakat. (Dok. Kemenkeu)Foto: Materi paparan terkait Penempatan dana pemerintah untuk mendorong dunia usaha dan daya beli masyarakat. (Dok. Kemenkeu)
Materi paparan terkait Penempatan dana pemerintah untuk mendorong dunia usaha dan daya beli masyarakat. (Dok. Kemenkeu)

(arj/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Purbaya Sebar Rp 200 T ke Himbara, Buat Perumahan Kecipratan Berapa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular