Internasional

Asia di Ambang Perang, AS Akhirnya Setuju Jual Senjata ke Negara Ini

tps,  CNBC Indonesia
14 November 2025 20:30
Jet tempur F-16V Angkatan Udara Taiwan meluncur di sepanjang landasan saat latihan di Chiayi di barat daya Taiwan, Rabu (5/1/2022).  Pilot Angkatan Udara Taiwan melakukan latihan pada hari Rabu untuk mensimulasikan intersepsi pesawat China ke zona identifikasi pertahanan udara Taiwan. (AP)
Foto: Jet tempur F-16V Angkatan Udara Taiwan meluncur di sepanjang landasan saat latihan di Chiayi di barat daya Taiwan, Rabu (5/1/2022). Pilot Angkatan Udara Taiwan melakukan latihan pada hari Rabu untuk mensimulasikan intersepsi pesawat China ke zona identifikasi pertahanan udara Taiwan. (AP)

Jakarta, CNBC Indonesia - Amerika Serikat (AS) telah menyetujui potensi penjualan suku cadang jet tempur senilai US$330 juta (Rp5,52 triliun) kepada Taiwan. Pengumuman yang disampaikan oleh Pentagon pada Kamis malam (13/11/2025) ini menandai transaksi penjualan senjata pertama AS kepada Taiwan sejak Presiden Donald Trump menjabat.


Penjualan ini bertujuan untuk menjaga kesiapan operasional armada jet tempur Taiwan. Nantinya, penjualan ini akan diarahkan untuk penggunaan armada tempur taktis dan logistik


"Penjualan yang diusulkan akan meningkatkan kemampuan penerima untuk menghadapi ancaman saat ini dan masa depan dengan menjaga kesiapan operasional armada F-16, C-130, dan pesawat lainnya," kata Pentagon dalam sebuah pernyataan dikutip Reuters.


Meskipun Washington memiliki hubungan diplomatik formal dengan Beijing, AS mempertahankan hubungan tidak resmi dengan Taiwan dan merupakan pemasok senjata terpenting pulau tersebut. AS terikat oleh hukum untuk menyediakan sarana bagi Taiwan untuk mempertahankan diri.


Kantor kepresidenan Taiwan menyambut baik pengumuman tersebut. Taipei menyampaikan terima kasih kepada pemerintah AS karena melanjutkan kebijakan penjualan senjata yang teratur.


"Pendalaman kemitraan keamanan Taiwan-AS adalah landasan penting bagi perdamaian dan stabilitas di kawasan Indo-Pasifik," kata Juru bicara kantor kepresidenan Taiwan, Karen Kuo.


Kementerian Pertahanan Taiwan menyatakan bahwa penjualan suku cadang tersebut diharapkan "mulai berlaku" dalam waktu satu bulan. Hal ini akan membantu menjaga kesiapan tempur angkatan udara Taiwan dan meningkatkan kemampuannya untuk merespons serangan "zona abu-abu" yang dilakukan oleh militer China.


China mengeklaim Taiwan sebagai wilayahnya sendiri dan tidak mengesampingkan penggunaan kekuatan untuk mengambil kendali pulau tersebut. Di sisi lain, Taiwan merasa bukan bagian dari kedaulatan Beijing.


(tps/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Taiwan Panas, China Kerahkan 50 Jet Tempur Dekati Taipe

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular