Lewat PLTS Atap, SUN Energy Dukung OneMed Pelopori Alkes Berkelanjutan
Jakarta, CNBC Indonesia - Produsen alat kesehatan merek OneMed, PT Jayamas Medica Industri Tbk (JMI), bersama SUN Energy mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap berkapasitas 740 kWp. PLTS Atap ini berada di dua fasilitas produksinya, yaitu Krian dan Mojoagung, Jawa Timur.
Langkah strategis ini menandai terobosan baru dalam industri alat kesehatan Indonesia, manufaktur yang berfokus pada kualitas produk sekaligus juga pada transisi energi bersih untuk menciptakan dampak positif bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Bagi JMI, hal ini juga merupakan bagian dari strategi JMI dalam mengintegrasikan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) ke dalam operasional bisnis.
Dengan mengadopsi energi surya, JMI tidak hanya mendukung Sustainable Development Goals (SDG) #7 Energi Bersih dan Terjangkau serta SDG #9 Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, tetapi juga memperkuat posisi sebagai emiten alat kesehatan yang mengedepankan efisiensi energi, pengurangan emisi karbon, dan keberlanjutan jangka panjang.
Asal tahu saja, PLTS Atap milik JMI diproyeksikan mampu menghasilkan sekitar 1.067.074 kWh energi bersih per tahun, serta potensi pengurangan emisi karbon sebesar 830 ton CO₂ per tahun. Dampak ini setara dengan penanaman lebih dari 13.781 pohon, yang memperkuat kontribusi perusahaan terhadap mitigasi perubahan iklim sekaligus menunjukkan langkah nyata sektor industri alat kesehatan dalam mengintegrasikan praktik keberlanjutan untuk jangka panjang.
"Sebagai produsen alat kesehatan, kami percaya kesehatan manusia dan keseimbangan alam harus berjalan beriringan. Melalui instalasi PLTS Atap, JMI mengambil langkah strategis untuk mengurangi jejak karbon dari kegiatan operasional, memperkuat praktik manufaktur kesehatan yang berkelanjutan, sekaligus menciptakan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan," ujar Direktur Operasional PT Jayamas Medica Industri Tbk, Leonard H. Hartanto dalam keterangan tertulis, dikutip Rabu (1/10/2025).
Lebih lanjut, kerja sama ini juga menjadi portofolio pertama SUN Energy di sektor industri alat kesehatan. Berbekal pengalaman mengembangkan lebih dari 200 MW PLTS di berbagai sektor strategis, SUN Energy terus berupaya memperluas kiprahnya dalam transformasi industri vital yang menopang ketahanan kesehatan nasional.
Sebagai pengembang energi surya terkemuka dengan rekam jejak proyek PLTS di lebih dari 50 sektor industri, SUN Energy membuktikan perannya sebagai mitra keberlanjutan perusahaan nasional yang ingin mempercepat transisi energi dan memperkuat daya saing berkelanjutan.
"Sejak COVID-19, kita menyadari bahwa industri kesehatan merupakan salah satu tulang punggung bangsa. Oleh karenanya, kami bangga dapat mendukung OneMed dalam perjalanan transisi energi. Dengan pengalaman lintas sektor, SUN Energy menghadirkan solusi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan, sekaligus menciptakan nilai jangka panjang bagi mitra kami. Proyek bersama JMI ini menjadi tonggak penting untuk memperluas dampak positif energi terbarukan di industri alat kesehatan, yakni industri hijau yang tangguh, inovatif, dan berdaya saing global," jelas CEO SUN Energy, Emmanuel Jefferson Kuesar.
Bukan hanya berkontribusi terhadap keberlanjutan nasional, lanjut dia, proyek PLTS ini juga menjadi bagian dari upaya transisi energi di Jawa Timur, salah satu provinsi dengan pertumbuhan industri tercepat di Indonesia. Mengingat, Jawa Timur merupakan penyumbang ekonomi terbesar kedua di Pulau Jawa dengan kontribusi lebih dari 25% terhadap PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) Pulau Jawa dan sekitar 14-15% terhadap PDB nasional.
Selain menjadi langkah strategis OneMed, proyek ini juga memperkuat posisi Jawa Timur sebagai pusat industri nasional yang mulai beralih pada energi terbarukan untuk meningkatkan efisiensi, daya saing global, dan keberlanjutan jangka panjang.
(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pemerintah Buka Lagi Kuota Pasang PLTS Atap per 1 Juli 2025 Ini