Skandal Seks Makin Seret Presiden AS: "Trump Tahu Gadis-Gadis Itu"
Jakarta, CNBC Indonesia - Partai Demokrat di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) AS merilis email yang mereka klaim "memunculkan pertanyaan baru mengenai hubungan Presiden Donald Trump dengan terpidana pelaku kejahatan seksual Jeffrey Epstein". Data email itu juga berisi seberapa banyak yang diketahui Trump tentang pelecehan Epstein terhadap gadis di bawah umur.
Pesan yang dirilis oleh Demokrat mencakup komunikasi antara Epstein dan penulis Michael Wolff, serta Ghislaine Maxwell, sosialita Inggris yang sedang menjalani hukuman penjara 20 tahun atas perannya memfasilitasi perdagangan seks Epstein.
Dalam salah satu email tahun 2019 kepada Wolff, Epstein menulis bahwa Trump "tahu tentang gadis-gadis itu", meskipun tidak jelas apa makna spesifik dari frasa tersebut. Email dirilis tahun 2011 kepada Maxwell di mana Epstein menggambarkan Trump sebagai "anjing yang belum menggonggong".
"Trump telah menghabiskan waktu berjam-jam di rumah saya bersama salah satu korban saya (yang namanya disunting)," tulis Epstein, dikutip Reuters, Kamis (13/11/2025).
Trump secara konsisten dan keras menyangkal mengetahui tentang perdagangan seks Epstein. Namun ia mengakui bahwa dirinya dan Epstein, yang meninggal karena bunuh diri di penjara pada tahun 2019, pernah berteman sebelum terjadi keretakan.
Rilis email ini terjadi di hari pelantikan Perwakilan Demokrat Adelita Grijalva. Kemenangan Grijalva dalam pemilihan khusus yang tertunda selama tujuh minggu memberikan suara mayoritas kepada Demokrat untuk memaksa pemungutan suara di DPR agar merilis semua catatan yang tidak diklasifikasikan terkait Epstein.
"Sudah waktunya Kongres memulihkan perannya sebagai check and balance pada pemerintahan ini," kata Grijalva.
Kantor Johnson menyatakan DPR akan mengadakan pemungutan suara tersebut pekan depan. Di sisi lain, Partai Republik juga merilis 20.000 dokumen terkait Epstein pada hari yang sama.
Dalam salah satu percakapan, Epstein merujuk pada pacarnya yang berusia 20 tahun pada tahun 1993 yang "dia berikan kepada Donald" dan berbicara tentang foto-foto "Donald dan gadis-gadis berbikini di dapur saya". Meskipun tidak jelas apakah ia hanya bercanda.
Sementara itu, Gedung Putih menanggapi tuduhan tersebut dengan membela Trump. Sekretaris Pers Karoline Leavitt menuduh Demokrat merilis email untuk mengalihkan perhatian dari shutdown pemerintah yang berlangsung selama 43 hari.
"Email-email ini sama sekali tidak membuktikan apa-apa selain fakta bahwa Presiden Trump tidak melakukan kesalahan apa pun," ujar Leavitt.
Tak hanya itu, Trump menulis di platform media sosialnya bahwa email ini hanyalah bagian dari tipu daya Partai Demokrat.
"Para Demokrat mencoba mengangkat Tipuan Jeffrey Epstein lagi karena mereka akan melakukan apa saja untuk mengalihkan perhatian dari betapa buruknya kinerja mereka dalam Shutdown, dan banyak subjek lainnya," tulis Trump di platform media sosialnya.
(tps/șef)