Internasional

Ura! Rusia Terus Maju di Medan Perang, Ukraina Tarik Pasukan

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
Rabu, 12/11/2025 21:45 WIB
Foto: Tentara Rusia mengevakuasi warga sipil di wilayah Kursk. (Russian Defence Ministry/Handout via REUTERS)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasukan Ukraina dilaporkan terpaksa mundur dari beberapa posisi garis depan di wilayah Zaporizhia, selatan Ukraina, di bawah tekanan serangan Rusia yang intens dan terus-menerus.

Kemunduran ini terjadi setelah berminggu-minggu pertempuran sengit dan di tengah fokus baru Rusia untuk mendapatkan keuntungan teritorial di wilayah tersebut.

Militer Ukraina mengonfirmasi pada hari Rabu (12/11/2025), bahwa unit-unitnya telah dipaksa melakukan "penarikan taktis" dari beberapa desa kecil di sekitar garis kontak.


"Dengan menggunakan keunggulan jumlah personel dan material, musuh maju dalam pertempuran sengit dan merebut tiga permukiman," kata Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina, Oleksandr Syrskii, tentang pertempuran di Zaporizhia pada hari Selasa.

"Situasinya memburuk secara signifikan di arah Oleksandrivka dan Huliapole," kata Syrskii dalam sebuah pernyataan.

Menurut laporan dari garis depan, Rusia telah meningkatkan penggunaan artileri berat, drone penyerang, dan gelombang serangan infanteri dalam upaya untuk menembus pertahanan Ukraina.

Wilayah Zaporizhia, yang merupakan salah satu dari empat wilayah yang secara ilegal dicaplok oleh Rusia, memiliki kepentingan strategis bagi Moskwa karena menjadi koridor darat menuju Krimea.

"Setiap meter tanah kami menyebabkan Rusia kehilangan ratusan nyawa militer," ujar Syrskii.

Analis militer Ukraina mengakui bahwa pasukannya menghadapi tekanan yang meningkat, sebagian besar disebabkan oleh keunggulan Rusia dalam hal amunisi dan personel.

Meskipun demikian, Kyiv menegaskan bahwa penarikan yang dilakukan bertujuan untuk mempertahankan integritas unit tempur dan meminimalkan kerugian personel, bukan menandakan keruntuhan garis pertahanan.

Pemerintah Ukraina di Kyiv telah meminta sekutu Barat untuk mempercepat pengiriman amunisi artileri dan sistem pertahanan udara. Presiden Volodymyr Zelenskyy berulang kali menyatakan bahwa kurangnya pasokan yang memadai memungkinkan Rusia untuk mengambil inisiatif dan memanfaatkan keunggulan numeriknya.

Meskipun kota utama Zaporizhzhia tetap berada di bawah kendali Kyiv, kehilangan posisi di garis depan menyoroti kesulitan yang dihadapi pasukan Ukraina dalam mempertahankan wilayah di sepanjang garis kontak sepanjang 1.000 km.

Laporan menunjukkan bahwa kondisi musim dingin yang mendekat juga mempersulit pergerakan dan logistik bagi kedua belah pihak.


(tps/tps)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Rusia-Ukraina Saling Serang Jaringan Listrik