Setelah di Jepang & Korsel, BI Target QRIS Masuk ke India & Arab

Robertus Andrianto,  CNBC Indonesia
12 November 2025 11:54
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo saat rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI di kompleks parlemen, Jakarta, Rabu (12/11/2025). (Tangkapan Layar Youtube/TVR Parlemen)
Foto: Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo saat rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI di kompleks parlemen, Jakarta, Rabu (12/11/2025). (Tangkapan Layar Youtube/TVR Parlemen)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) masih akan gencar memperluas keberadaan Quick Response Code Indonesian Standard atau QRIS di berbagai negara. Supaya bisa digunakan masyarakat Indonesia saat transaksi di luar tanah air.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, setelah QRIS bisa digunakan di sejumlah negara, seperti Thailand, Malaysia, Singapura, hingga Jepang, ke depannya akan bisa masuk ke India, Korea Selatan, hingga negara-negara Arab.

"Dan QRIS antar negara yang kami rintis dengan Tiongkok, Korea Selatan disamping Arab dan India," kata Perry saat rapat kerja dengan Komisi XI DPR, Rabu (12/11/2025).

Sebagaimana diketahui, Jepang menjadi negara terbaru yang membolehkan penggunaan QRIS. Implementasinya bertepatan dengan Peringatan Hari Kemerdekaan RI ke-80

Pada tahap awal, masyarakat Indonesia dapat menggunakan QRIS di 35 merchants di Jepang dengan memindai JPQR Global menggunakan aplikasi pembayaran domestik.

Perluasan QRIS ini merupakan kerja sama antara Bank Indonesia (BI) bersama Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) yang diharapkan dapat memberikan kenyamanan dan efisiensi transaksi bagi masyarakat, serta meningkatkan hubungan ekonomi Indonesia dan Jepang.

Inisiasi tersebut juga menjadi komitmen Bank Indonesia dan industri sistem pembayaran Indonesia untuk terus memperluas jaringan pembayaran digital di kancah internasional.

Bersamaan dengan itu, Bank Indonesia dan People's Bank of China (PBoC) juga mulai melakukan uji coba interkoneksi QRIS Indonesia dan China. Perluasan QRIS ke China diharapkan dapat diwujudkan setelah seluruh proses uji coba dan kesiapannya dapat berjalan dengan baik.

QRIS sendiri diketahui terus meluas ke berbagai negara, di tengah sorotan pemerintah AS yang menganggap layanan itu menjadi salah satu hambatan perdagangan di Indonesia dari sisi sistem pembayaran.

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Destry mengatakan, kerja sama penggunaan QRIS kini sedang berjalan pada empat negara baru, yakni Korea Selatan, India, Uni Emirat Arab, dan Arab Saudi.

Sebelum diperkenalkan di Jepang dan uji coba di China, layanan QRIS sudah lebih dahulu bisa digunakan di tiga negara, yakni Malaysia, Thailand, dan Singapura. Dengan begitu, masyarakat Indonesia yang ingin berbelanja di negara itu tak lagi perlu menggunakan uang tunai, melainkan cukup memanfaatkan layanan QRIS di ponselnya.

"Jadi itu memudahkan, nanti kalau teman-teman pekerja migran Indonesia (PMI) misalnya mau transaksi bisa dengan QRIS, mau itu dengan bank, base nya bank, atau dengan non bank, non bank itu kan banyak ya QRIS itu," tegas Destry dikutip Selasa (4/11).


(arj/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Begini Peran Strategis PTEN Bagi Kedaulatan Ekonomi RI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular