Efek Kebijakan Trump Bikin Ekspor RI Melesat di Akhir Tahun

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
Rabu, 12/11/2025 12:50 WIB
Foto: Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo saat rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI di kompleks parlemen, Jakarta, Rabu (12/11/2025). (Tangkapan Layar Youtube/TVR Parlemen)

Jakarta, CNBC Indonesia - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menuturkan kinerja pertumbuhan ekonomi Indonesia pada akhir tahun 2025 tetap solid ditopang oleh pertumbuhan ekspor. Hal ini disampaikan Perry dalam Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR RI, Rabu (12/11/2025).

Perry mengungkapkan pertumbuhan ekspor RI lebih cepat pada akhir tahun karena adanya front loading ekspor ke AS.


"Di dalam negeri kita bersyukur bahwa pertumbuhan ekonomi nasional di triwulan III dan triwulan IV ini berjalan baik. Satu karena memang ada pola ekspor tumbuh lebih cepat kecenderungan ekspor ke AS lebih cepat front loading sebelum implementasi tarif dan masih kuatnya konsumsi dalam negeri," papar Perry.

Seperti diketahui, Presiden AS Donald Trump mengenakan kenaikan tarif bea masuk lebih tinggi terhadap barang-barang dari 77 negara, termasuk China, AS dan Meksiko. Indonesia dikenakan tarif sebesar 19%.

Sebagai catatan, dalam laporan PDB RI kuartal III, ekspor tumbuh 9,91%, diikuti oleh konsumsi tumbuh 4,89% dan investasi 5,04%. Komponen inilah yang menopang Indonesia tumbuh 5,04% pada kuartal III-2025.

Adapun, dalam kesempatan, Perry memperkirakan perekonomian Indonesia pada kuartal IV akan meningkat lebih tinggi. Ini sejalan dengan ekspansi stimulus fiskal, berjalannya proyek pemerintah dan paket kebijakan ekonomi 2025, serta bantuan sosial di kuartal IV.

BI pun memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai titik tengah 5,1% pada tahun ini.

"Secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi 2025 adalah 4,7-5,51% dan titik tengah 5,1% dan akan meningkat 2026," kata Perry.


(haa/haa)
Saksikan video di bawah ini:

Video: BI Ramal Ekonomi RI 2025 Tumbuh di 4,7% hingga 5,5%