Internasional

Ramai Bankir-Investor Lari dari New York, Mamdani Dituding Biang Kerok

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
Rabu, 12/11/2025 06:10 WIB
Foto: Calon walikota New York City dari Partai Demokrat, Zohran Mamdani, memeluk istrinya Rama Duwaji di atas panggung setelah memenangkan pemilihan Walikota New York City 2025, pada rapat umum malam pemilihan di wilayah Brooklyn, New York City, New York, AS, 4 November 2025. (REUTERS/Jeenah Moon)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sektor keuangan Wall Street dilaporkan semakin meningkatkan rencana mereka untuk meninggalkan New York City dan pindah ke Texas. Pendorong utama dari eksodus ini adalah meningkatnya kekhawatiran terhadap terpilihnya Zohran Mamdani, seorang Sosialis Demokrat yang vokal, sebagai Wali Kota New York.


Mamdani, yang juga merupakan Muslim pertama yang menduduki kursi Wali Kota, dikenal dengan platform politiknya yang fokus pada peningkatan pajak bagi orang kaya dan perusahaan, serta regulasi yang lebih ketat terhadap sektor keuangan dan real estat.


Secara rinci, Mamdani berencana untuk menambahkan 2% pada tarif pajak penghasilan bagi individu yang berpenghasilan US$ 1 juta (Rp 16,7 miliar) atau lebih. Kebijakan ini diperkirakan dapat meningkatkan pendapatan kota sebesar US$ 4 miliar (Rp 66,8 triliun) hingga US$ 5 miliar (Rp 83,5 triliun) setiap tahunnya.



Kemenangannya telah mengirimkan gelombang kejutan dan kekhawatiran di kalangan eksekutif keuangan, yang melihat kebijakan Mamdani sebagai ancaman langsung terhadap profitabilitas dan lingkungan bisnis mereka.


Sejumlah perusahaan investasi besar dan hedge fund telah lebih dulu memindahkan atau merelokasi sebagian besar operasionalnya ke kota-kota seperti Austin dan Dallas.


"Tiba-tiba Anda akan melihat banyak orang yang menghasilkan cukup banyak keuntungan," kata Philip Blancato, kepala eksekutif Ladenburg Thalmann Asset Management, kepada Telegraph, Minggu (9/11/2025). "Ini sudah terjadi, ini hanya akan mempercepatnya."


Kebangkitan Finansial Texas


Di sisi lain, jumlah jutawan Amerika di Texas telah meningkat dari 8,5% menjadi 9,2% pada periode yang sama. Sektor jasa keuangan adalah inti dari motor pergerakannya.


Dalam lima tahun terakhir, jumlah lapangan kerja di industri ini di New York hanya bertambah 19.000. Di Texas, jumlahnya lebih dari 100.000.


Hal ini memang karena pajak Texas yang rendah. Sebagai perbandingan, 1% orang yang berpenghasilan tertinggi, termasuk sebagian besar Wall Street, membayar 405 pajak penghasilan negara bagian New York.


Dengan gabungan pajak negara bagian dan kota, pasangan menikah di New York City menghadapi tarif pajak sebesar 13,5% untuk penghasilan gabungan di atas US$ 2,15 juta, 14,2% untuk penghasilan di atas US$ 5 juta, dan 14,8% di atas $25 juta.


Hal berbeda terjadi di Texas. Sebaliknya, di Dallas, tidak ada pajak pendapatan negara bagian atau kota sama sekali - menambah daya tarik tersendiri.


Texas telah lama menjadi pusat bisnis, lebih dikenal sebagai raja minyak dibandingkan bankir yang cerdas. Namun gambaran lama "yee-haw" dan koboi itu memudar dengan cepat, digantikan oleh gambaran yang lebih sopan.


"Tempat-tempat seperti New York dan San Francisco secara historis dianggap sebagai ibu kota keuangan. Namun, persenjataan politik, perpajakan yang tak terkendali, dan keterjangkauan bagi karyawan telah menyebabkan kenyataan baru bahwa tetap tinggal di yurisdiksi tersebut tidaklah berkelanjutan," tambah Furlow.


"Sulit untuk tetap menjadi ibu kota keuangan jika Anda membenci kapitalisme. Kota-kota yang dijalankan oleh orang-orang yang belum pernah menjalankan bisnis atau memenuhi gaji sedang membunuh angsa emas mereka sendiri," tuturnya, menggambarkan manuver Mamdani yang ingin menaikan pajak.


(tps/tps)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Taklukkan Politik Uang, Zohran Mamdani Cetak Sejarah New York