Bahlil Update Proyek Pipa Gas Rp 1,6 Triliun Cirebon-Semarang
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan proyek pembangunan pipa transmisi gas bumi Cirebon-Semarang (CISEM) Tahap II terus mengalami kemajuan.
Berdasarkan realisasi program strategis Kementerian ESDM tahun anggaran 2025, tercatat bahwa progres fisik proyek tersebut hampir menembus 89,98%. Sementara, dari total pagu anggaran proyek yang sebesar Rp 1,636 triliun, realisasinya telah mencapai Rp 1,276 triliun.
"Kemudian Pipa Gas Bumi Cirebon Semarang, Multiyears 2024-2026. Pipa Gas Dumai Sei Mangkei. Kemudian Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro. Kemudian Pembangkit Listrik, ini nanti pendalaman bisa ditanyakan nanti di tempatnya dimana," kata Bahlil dalam Rapat Kerja bersama Komisi XII DPR RI, Selasa (11/11/2025).
Sebagaimana diketahui, Cisem II merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang ditetapkan melalui Peraturan Presiden Nomor 109 Tahun 2020. Akibat mengalami kendala sejak 2006, proyek Cisem II diputuskan untuk dilanjutkan menggunakan pendanaan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) agar lebih efisien.
Keputusan tersebut merupakan kebijakan pemerintah yang telah ditetapkan dalam APBN guna mendorong pemanfaatan gas bumi untuk kebutuhan industri dalam negeri dengan memastikan harga jual gas lebih terjangkau. Dengan skema ini, penetapan toll fee hanya dihitung berdasarkan biaya operasi dan pemeliharaan, sehingga dapat meningkatkan daya saing industri nasional.
Proses pengadaan dalam proyek Cisem II telah dilaksanakan sesuai dengan aturan yang berlaku dan diawasi secara ketat oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) serta Inspektorat Jenderal Kementerian ESDM. Pengawasan tersebut memastikan seluruh tahapan berjalan transparan dan akuntabel, sehingga kelangsungan proyek tetap terjaga sesuai prinsip tata kelola yang baik.
Sebagai bagian dari PSN, pembangunan pipa transmisi gas bumi Cisem II dirancang untuk menghubungkan wilayah strategis di Jawa Barat dan Jawa Tengah dengan total panjang 245 kilometer dengan kontrak multi years.
Proyek ini bertujuan untuk memperkuat infrastruktur energi nasional, meningkatkan akses terhadap gas bumi yang lebih ramah lingkungan, dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
(dem/dem)