Kasus Kontaminasi Cesium 137

Belanda Pernah Deteksi Kontaminasi Radioaktif di Kotak Sepatu Kets RI

Martyasari Rizky,  CNBC Indonesia
10 November 2025 15:33
Direktur Jenderal Industri Logam Mesin Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian Setia Diarta saat dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI di kompleks parlemen, Jakarta, Senin (10/11/2025). (Tangkapan Layar Youtube/TVR Parlemen)
Foto: Direktur Jenderal Industri Logam Mesin Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian Setia Diarta saat dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI di kompleks parlemen, Jakarta, Senin (10/11/2025). (Tangkapan Layar Youtube/TVR Parlemen)

Jakarta, CNBC Indonesia - Temuan zat radioaktif Cesium-137 (Cs-137) pada produk udang beku asal Indonesia ternyata bukan kasus pertama. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengungkapkan, sebelum kasus udang mencuat, zat radioaktif serupa juga pernah terdeteksi pada produk sepatu kets yang diproduksi di Indonesia.

Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin Setia Diarta mengatakan, temuan tersebut pertama kali dilaporkan oleh otoritas Bea Cukai Belanda. Dalam laporan itu, disebutkan bahwa terdapat sejumlah kotak sepatu yang menunjukkan adanya paparan radioaktif akibat Cs-137.

"Kami perlu menyampaikan hal ini, karena masyarakat hebohnya hanya dengan udang, tapi sebelum dengan udang, jauh sebelum udang, ini kita juga sebenarnya sudah menerima laporan dari Bea Cukai Belanda terhadap hasil temuan beberapa kotak sepatu kets yang memiliki paparan radiasi maksimal 110 nano sievert (nSv) per jam, akibat Cesium 137," ujar Setia saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI, di kompleks parlemen, Jakarta, Senin (10/11/2025).

Ketika ditanya mengenai asal pabrik sepatu tersebut, Setia membenarkan lokasi produksinya berada di wilayah Banten.

"Di Banten juga," jawabnya singkat.

Ia menjelaskan, hasil investigasi lebih lanjut menemukan, dari sejumlah kotak yang diperiksa, satu di antaranya berisi sepasang sepatu dengan tingkat cemaran radioaktif yang cukup spesifik.

"Investigasi lebih lanjut terhadap sepatu kets ini menunjukkan adanya satu kotak sepatu yang memang berisi sepasang sepatu dengan sekitar aktivitas cemarannya itu sekitar 1,5 kilobecquerel (kBq) per gram Cs-137, dan spesifiknya sekitar 1,6 kBq per gram Cs-137," paparnya.

Setia melanjutkan, kasus serupa kembali muncul beberapa bulan kemudian, kali ini menimpa produk udang beku asal Indonesia. Amerika Serikat melalui US Customs and Border Protection, serta US Food and Drug Administration (FDA) mendeteksi adanya kontaminasi Cs-137 pada produk ekspor tersebut.

"Kemudian US Custom Border Protection juga mendeteksi CS 137 pada produk udang beku asal Indonesia, dimana pada tanggal 14 Agustus 2025 US FDA ini merilis impor alert 9951 terhadap produk udang yang berasal dari Indonesia karena ada kontaminasi CS 137," jelasnya.

Produk udang tersebut, lanjut Setia, diketahui berasal dari PT Bahari Makmur Sejati (PT BMS), sebuah perusahaan pengolahan hasil laut yang berlokasi di kawasan Modern Cikande Industrial Estate, Banten.

"Dimana udang ini adalah diproduksi oleh PT Bahari Makmur Sejati, PT BMS yang berlokasi di kawasan industri modern Cikande industrial estate," pungkasnya.


(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article AS Warning Udang RI Kena Radioaktif, Menteri LH Langsung Turun Tangan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular