Banyak Pro & Kontra Soeharto Pahlawan Nasional, Mbak Tutut Buka Suara
Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Prabowo Subianto telah menganugerahkan gelar tanda pahlawan kepada Presiden ke-2 Republik Indonesia Soeharto di Istana Negara, Jakarta, Senin (10/11/2025). Putri Sulung dari Soeharto, Siti Hardijanti Hastuti Rukmana atau yang akrab disapa Mbak Tutut buka suara mengenai kritik yang diberikan atas penganugerahan yang diberikan.
"Ya pro dan kontra kan masyarakat Indonesia tuh kan macem-macem ya. Ada yang pro dan ada yang kontra itu wajar-wajar saja," katanya kepada wartawan.
Namun, menurut Mbak Tutut, masyarakat melihat jasa apa yang telah diberikan oleh mendiang ayahnya.
"Itu semua perjuangannya untuk kepentingan negara dan masyarakat Indonesia. Jadi boleh-boleh saja kontra tapi jangan ekstrem gitu, yang penting kita jaga persatuan dan kesatuan," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Mbak Tutut juga memberikan ucapan terima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto yang telah memberikan gelar pahlawan ini kepada ayahnya. Dia juga mengaku tidak merasa dendam dengan bagi masyarakat yang kontra dengan penganugerahan gelar ini.
"Untuk yang kontra, yang tidak mendukung, saya kami tidak merasa dendam atau kecewa atau bagaimana karena memang kita kan negara kita ini kan kesatuan Bhinneka banyak ininya ya, macem-macemnya, monggo-monggo saja," katanya.
Seperti diketahui, usulan gelar pahlawan untuk Soeharto sudah dilakukan pada tahun 2010 dan 2015 lalu, namun baru terlaksana saat ini. Dari pandangan Mbak Tutut, presiden memberikan gelar kehormatan itu karena aspirasi masyarakat.
Selain itu sosok Presiden Prabowo yang lama di militer tentu mengetahui dan mampu menilai jasa yang diberikan ayahnya.
"Karena beliau dulu tentara juga ya, jadi tahu apa yang telah dilakukan bapak sejak muda. Tapi beliau juga menentukan itu melihat aspirasi dari masyarakat," katanya.
Lebih lanjut, menurut dia, masyarakat saat ini juga lebih pintar untuk menilai sosok ayahnya atas jasa yang telah dilakukan. Sehingga pihak keluarga tidak merasa ingin membela diri ataupun menutupi atas gelar yang diberikan.
"Jadi bisa melihat apa yang bapak lakukan dan bisa menilai sendiri ya. Kami tidak perlu membela diri atau bagaimana tapi sudah terlihat kok, enggak ada yang ditutupi," tuturnya.
Setelah menerima gelar pahlawan ini, Tutut mengatakan bahwa dirinya bersama keluarga akan melakukan ziarah ke makam ayahnya.
(miq/miq)