Prabowo Panggil Menteri ke Istana, Ini yang Dibahas!
Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Prabowo Subianto menuntaskan berbagai pembahasan dengan jajaran menterinya, seusai rapat sekitar 2,5 jam tentang kondisi perekonomian Indonesia saat ini dan upaya perbaikan hingga akhir 2025.
Sebagaimana diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) telah mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2025 tumbuh sebesar 5,04% secara tahunan (year on year/yoy).
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, dalam rapat itu pihaknya telah melaporkan upaya yang akan dilakukan pemerintah untuk menjaga daya tahan perekonomian domestik pada kuartal IV-2025, setelah realisasi kuartal III-2025 diumumkan BPS.
Ia mengatakan, pembahasan dalam rapat juga terkait dengan sektor kesejahteraan masyarakat, pengentasan kemiskinan, hingga sektor pembenahan sektor pendidikan.
"Tadi (rapat) terkait dengan pendidikan dan kesejahteraan. Lalu juga kemiskinan. Sudah dilaporkan pula (soal ekonomi) sudah dilaporkan, dan relatif kita harus jaga momentum ke kuartal IV," kata Airlangga seusai menghadiri rapat yang dimulai sekitar pukul 15.30-17.56 WIB di Istana Negara, Jakarta, Rabu (5/11/2025).
Prabowo memastikan, hingga akhir tahun nanti, pemerintah akan menjaga laju pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap tumbuh optimal, hingga mencapai sasaran target yang telah ditetapkan dalam APBN 2025 sebesar 5,2% yoy.
Khusus untuk upaya pengentasan kemiskinan saat menjaga level pertumbuhan tetap tinggi, Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar mengatakan, terdapat dua skema strategi yang dibahas, pertama melalui perbaikan pendidikan, dan kedua terkait dengan pemberdayaan masyarakat.
"Salah satu poin penting adalah mengatasi penanggulangan kemiskinan dengan cara memutus mata rantai kemiskinan melalui dua skema strategi itu," tuturnya.
Pengentasan kemiskinan dengan memperbaiki sektor pendidikan kata dia akan fokus dilakukan melalui program sekolah rakyat. Program itu ia pastikan akan menjadi bagian dari upaya menyelesaikan masalah pengangguran pada masa mendatang.
Sementara itu, terkait dengan strategi pemberdayaan masyarakat, akan difokuskan untuk memperkuat program-program pelatihan vokasi dengan mendorong para alumni SMA dan SMK lebih cepat terserap ke dunia kerja hingga bersaing untuk masuk ke lapangan kerja yang terbuka di luar negeri.
"Termasuk, Pak Presiden minta supaya selain bahasa Indonesia, bahasa asing Inggris, Arab menjadi salah satu kewajiban bagi sekolah-sekolah untuk menerapkan," kata Muhaimin.
(arj/mij)