Soal Utang Whoosh, Airlangga Bilang Masih Dibahas antar K/L-Danantara

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
Rabu, 05/11/2025 16:20 WIB
Foto: Suasana Stasiun Whoosh Halim, Jakarta, Rabu (5/11/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan perkembangan terkini mengenai utang Whoosh, kereta cepat Jakarta-Bandung, yang tengah menjadi sorotan publik saat ini.

Airlangga menuturkan utang Whoosh masih dibahas secara teknis antar kementerian dan juga melibatkan Danantara.


"Kita sedang bahas nanti tentu akan dibicarakan secara teknis antar kementerian dan juga solusinya dengan Danantara," papar Airlangga saat ditemui di kantornya, Rabu (5/11/2025).

Ketika ditanya mengenai penggunaan APBN, Airlangga menilai bahwa korporasi memiliki banyak cara. Dia tidak menjawab dengan tegas soal ini.

"Ini korporasi, jadi korporasi banyak structure yang bisa dilakukan," paparnya.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa masyarakat tak perlu khawatir dan ribut terkait hutang kereta cepat Jakarta - Bandung. Menurutnya negara memiliki kemampuan untuk melakukan pembayaran cicilan utang proyek yang memakan biaya US$ 7,27 miliar atau setara Rp 117,3 triliun itu.

"Duit yang tadinya dikorupsi, saya hemat. Gak saya kasih kesempatan. Jadi saudara-saudara saya minta bantu saya semua. Jangan kasih kesempatan koruptor-koruptor itu merajalela. Uang nanti banyak untuk kita, untuk rakyat semua," tambahnya.

Prabowo juga menekankan, bahwa pemerintah memang harus membayar senilai Rp 1,2 triliun per tahun, namun sudah banyak manfaat yang didapatkan rakyat dari proyek kereta cepat ini. Seperti mengurangi kemacetan, polusi, hingga transfer teknologi yang canggih dari China.

"Pokoknya nggak masalah, karena itu kita harus bayar mungkin Rp 1,2 triliun per tahun, tapi manfaatnya mengurangi macet, polusi, perjalanan semua dihitung," katanya.


(haa/haa)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Prabowo Tegaskan Whoosh Tak Bermasalah - Tambah Modal KAI Rp5 T