Internasional

Tok! Zohran Mamdani Jadi Wali Kota Muslim Pertama & Termuda New York

luc, CNBC Indonesia
Rabu, 05/11/2025 10:27 WIB
Foto: Komunitas Yahudi Kota New York Amerika Serikat menunjukkan dukungan terhadap calon wali kota dari Partai Demokrat sekaligus seorang Muslim, Zohran Mamdani, menjelang pemungutan suara hari ini, Selasa (4/11/2025). (REUTERS/Shannon Stapleton)

Jakarta, CNBC Indonesia - Zohran Mamdani, seorang politisi muda Partai Demokrat berusia 34 tahun, terpilih sebagai wali kota Muslim pertama dan sekaligus yang termuda di New York. Kemenangannya menandai perubahan besar dalam peta politik kota terbesar di Amerika Serikat itu, sekaligus memicu perdebatan ideologis di dalam partainya sendiri.

Mamdani, yang sebelumnya dikenal sebagai anggota parlemen negara bagian New York dan aktivis progresif, berhasil mengalahkan kandidat independen sekaligus mantan Gubernur Demokrat Andrew Cuomo. Cuomo, yang mencoba bangkit 4 tahun setelah mundur karena skandal pelecehan seksual, gagal merebut kembali kepercayaan publik meski sempat unggul dalam jajak pendapat awal.

Dilansir The Associated Press, Rabu (5/11/2025), kemenangan Mamdani disebut sebagai hasil dari kampanye akar rumput yang kuat, strategi media sosial yang efektif, dan dukungan luas dari pemilih muda serta komunitas minoritas.


Ia mengusung visi kota yang lebih setara, inklusif, dan berorientasi pada keadilan sosial, agenda yang menarik bagi banyak pemilih generasi muda di tengah ketimpangan ekonomi yang masih mencolok di New York.

Dengan kemenangan ini, Mamdani menjadi tokoh Muslim pertama yang menduduki jabatan tertinggi di pemerintahan kota New York, pencapaian yang mencerminkan semakin beragamnya lanskap politik Amerika.

Ia juga tercatat sebagai wali kota termuda dalam beberapa dekade terakhir, membawa energi baru bagi politik lokal yang selama ini didominasi tokoh-tokoh senior dari partai besar.

Mamdani dikenal karena retorikanya yang tajam mengenai perumahan terjangkau, reformasi kepolisian, dan pajak progresif untuk mendanai layanan publik. Ia juga menjadi bagian dari sayap kiri Partai Demokrat yang kerap menantang struktur partai yang lebih konservatif.

Namun, keberhasilannya juga menimbulkan perpecahan ideologis di dalam tubuh Demokrat sendiri, terutama di antara mereka yang khawatir gaya kepemimpinan progresif Mamdani dapat memperlemah hubungan partai dengan pemilih moderat dan kalangan bisnis.

 

Sebelumnya, Presiden Donald Trump secara terbuka mendukung Cuomo menjelang hari pemilihan, sebuah langkah yang mengejutkan karena ia memilih untuk mengabaikan kandidat Partai Republik, Curtis Sliwa.

"Saya lebih percaya Cuomo daripada seorang radikal sayap kiri," kata Trump dalam salah satu pernyataannya, seraya menegaskan bahwa ia akan mempertimbangkan menahan dana federal untuk New York jika Mamdani menang.

Dukungan Trump terhadap Cuomo dianggap sebagai langkah strategis untuk menggagalkan kandidat progresif yang dianggapnya berbahaya secara ideologis.

Namun, hasil akhir menunjukkan bahwa campur tangan presiden justru memperkuat dukungan bagi Mamdani di kalangan pemilih yang menolak intervensi Washington dalam politik kota.

 


(luc/luc)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Zohran Mamdani Jadi Wali Kota Muslim Pertama & Termuda New York