Internasional

Tetangga RI Bakal Bagi Listrik Gratis untuk Warga Setiap Hari

Thea Fathanah Arbar,  CNBC Indonesia
04 November 2025 17:45
Ladang cermin untuk pembangkit listrik tenaga panas matahari (solar heat).
Foto: Ladang cermin untuk pembangkit listrik tenaga panas matahari (solar heat). (Lucky Leonard Leatemia/CNBC Indonesia)

Jakarta, CNBC Indonesia - Australia akan memberikan listrik tenaga surya gratis selama 3 jam setiap hari kepada jutaan rumah tangga mulai 2026. Program ini akan berlaku bahkan bagi warga yang tidak memiliki panel surya di rumahnya.

Langkah ini merupakan bagian dari upaya Negeri Kanguru menekan biaya energi dan mempercepat transisi ke sumber daya terbarukan. Menteri Energi Australia Chris Bowen menyebut kebijakan ini sebagai solusi agar semua warga bisa merasakan manfaat energi bersih.

"Orang-orang yang dapat mengalihkan penggunaan listrik ke periode tanpa biaya akan mendapatkan manfaat langsung, baik mereka memiliki panel surya atau tidak, baik mereka memiliki atau menyewa," kata Bowen, dikutip Reuters pada Selasa (4/11/2025).

"Makin banyak orang yang mengalihkan penggunaan ke waktu gratis ini, makin besar manfaat bagi sistem secara keseluruhan karena biaya listrik akan turun untuk semua," tambahnya.

Program bertajuk Solar Sharer ini akan lebih dulu diuji di negara bagian New South Wales (NSW), Australia Selatan, serta Queensland tenggara, sebelum diperluas ke wilayah lain.

Sekitar 4 juta rumah tangga di Australia sudah memiliki panel surya atap. Namun, di siang hari yang cerah, pasokan listrik berlebih sering menyebabkan harga listrik justru turun ke level negatif. Dengan program baru ini, pemerintah berharap konsumsi listrik bisa dialihkan ke waktu tersebut sehingga jaringan listrik nasional lebih stabil.

Rumah tangga yang ingin menikmati listrik gratis ini harus memiliki meteran pintar dan bersedia menggunakan listrik di luar jam puncak, seperti untuk menyalakan mesin cuci atau mengisi daya kendaraan listrik pada siang hari.

Program ini juga mendukung target ambisius Australia untuk mencapai 82% listrik dari energi terbarukan pada 2030 dan mengurangi emisi hingga 43% dari tingkat 2005.

Pengumuman ini pun langsung berdampak ke pasar. Saham dua raksasa energi, AGL dan Origin Energy, masing-masing turun sekitar 3% pada perdagangan sore hari.

 


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pertamina NRE Gandeng Perusahaan EBT Filipina Investasi di Indonesia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular