'Proyek Kebanggaan' Terbaru Prabowo, RI Bisa Lebih Bersih!

Verda Nano Setiawan,  CNBC Indonesia
04 November 2025 14:45
Foto udara gunungan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Regional Kebon Kongok, Kabupaten Lombok Barat, Jumat (5/11/2021).  Lokasi ini merupakan tempat pemilahan sampah organik dan anorganik, di komplek TPA terbesar di Nusa Tenggara Barat NTB. Dari sini, proses pengolahan sampah menjadi pelet RDF (Refuse Derived Fuel) dibuat, yang merupakan pengganti bahan bakar batubara di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jeranjang, Lombok Barat. Sampah diproses di mesin pencacah ukuran 5-8 mm untuk berikutnya dimasukkan ke mesin pengepresan menjadi pelet RDF. Pelet akan dikeringkan di bawah sinar matahari sebelum dikirim ke PLTU Jeranjang. Di pembangkit listrik itu pelet dibakar melalui sistem co-firing.
Setiap hari, sekitar 300 ton sampah dari Kota Mataram dan Lombok Barat diantar ke TPA ini. Namun, menurut jumlah yang diolah menjadi pellet baru 100 hingga 200 kilogram. 
Kementerian PUPR memfasilitasi lahan seluas 40 are (4 ribu meter persegi) di sekitar TPA. Di bangunan tersebut, semua fasilitas yang dibutuhkan untuk pengolahan sampah menjadi pellet disediakan. 
Penelitian masih dilakukan agar sampah non-organik bisa lebih banyak diolah. Saat ini, komposisi pelet terdiri 95 persen sampah organik dan 5 persen anorganik. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Regional Kebon Kongok, Kabupaten Lombok Barat. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintahan Presiden RI Prabowo Subianto sedang berupaya mengembangkan proyek listrik baru berbasih olahan sampah atau Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSA). Rencananya, akan beberapa proyek PLTSA di 33 kota di Indonesia dengan total kapasitas mencapai 20 Mega Watt (MW).

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan sebagian sumber pendanaan proyek proyek tersebut nantinya akan memanfaatkan dana dari patriot bonds yang diterbitkan oleh Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia).

"Bapak Presiden selalu mengatakan, turisme harus kita dorong dengan syarat kota-kota harus bersih, jadi jangan sampai ke Indonesia kotanya tidak bersih. Oleh karena itu PLTSA ini menjadi salah satu yang diandalkan," kata Airlangga dalam acara CEO Insight di Jakarta, Selasa (4/11/2025).

Airlangga menargetkan proyek-proyek PLTSA tersebut dapat direalisasikan dalam waktu 2-3 tahun ke depan. Adapun, salah satu proyek yang telah masuk tahap lanjutan adalah PLTSA Legok Nangka di Jawa Barat dengan nilai investasi mencapai Rp 4 triliun.

Ia membeberkan proyek tersebut juga menjadi bagian dari inisiatif ASEAN Zero Emission Community (AZEC).

"Salah satu yang melalui juga proyek ASEAN Zero Emission Community juga didorong untuk PLTSA di Legok Nangka yang investasinya Rp 4 triliun dan AZEC sudah setuju untuk membiayai. Jadi ini semuanya beberapa program ini sudah on the track," katanya.

Sebagaimana diketahui, Kementerian ESDM mendorong pemanfaatan sampah menjadi energi listrik dalam hal ini Pengelolaan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL). Melalui Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun 2018, Pemerintah telah memprioritaskan PSEL di 12 kota di Indonesia.

Sepanjang tahun 2024, timbunan sampah secara nasional mencapai 33,8 juta ton. 59,9% atau 20,2 juta ton merupakan sampah terkelola, sementara sisanya sebanyak 13,6 juta ton atau 40,1% adalah sampah yang tidak terkelola yang dapat mencemari lingkungan.

Untuk mengatasi masalah sampah ini, Pemerintah menyiapkan program PSEL yang akan segera dibangun di 33 kota di Indonesia. Tidak hanya menghasilkan listrik hijau, program ini juga akan membuka ribuan lapangan kerja hijau bagi masyarakat dan memberikan efek berganda bagi pembangunan ekonomi berkelanjutan.

Untuk mendorong ini, Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) masuk ke dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN 2025-2034. Melalui dokumen tersebut Pemerintah menetapkan target kapasitas terpasang dari PLTSa sebesar 452,7 Megawatt (MW), dengan kebutuhan investasi mencapai USD2,72 miliar.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sampah Bisa Jadi Listrik, Aturannya Terbit Bulan Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular