Sampah Jadi Listrik RI Dipastikan Tak Ganggu Lingkungan!
Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan bahwa gas buang dari proyek Waste to Energy atau pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa) tidak akan berdampak terhadap lingkungan. Hal ini sekaligus merespon narasi beberapa pihak yang menyebutkan gas buang dari PLTSa berbahaya.
Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung mengatakan bahwa teknologi insinerator dapat membakar sampah hingga 900 derajat celcius. Bahkan teknologi ini menggunakan sistem pembakaran yang dapat meminimalkan emisi.
"Dengan adanya pengolahan sampah menjadi energi ini, ya justru kita lihat ini sampahnya terkelola, lingkungan itu menjadi lebih sehat, kota menjadi lebih bersih, itu dampak. Jadi kan juga sangat luar biasa," kata Yuliot di Kementerian ESDM, Jumat (7/11/2025).
Di sisi lain, Yuliot membeberkan proyek PLTSa banyak dilirik oleh sejumlah investor dari sejumlah negara. Menurut dia, pihaknya bersama Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara saat ini tengah melakukan identifikasi mitra teknologi untuk memastikan proyek tersebut berjalan efisien. Setidaknya ada tiga negara yang tertarik untuk terlibat dalam proyek PLTSa ini.
"Untuk mitra teknologi PLTSa, kita kan juga sudah melakukan identifikasi. Jadi untuk identifikasi yang kita lakukan, ini berdasarkan vendor teknologi. Ini ada dari Jepang, itu ada dari Eropa, dan juga dari China," kata Yuliot.
Yuliot menjelaskan pemilihan mitra akan mempertimbangkan teknologi yang mampu menghasilkan energi paling efisien. Selain itu, memiliki mekanisme kerja sama yang memungkinkan listrik dari PLTSa diserap oleh PLN sebagai offtaker.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sampah Bisa Jadi Listrik, Aturannya Terbit Bulan Ini