1 Tahun Prabowo-Gibran

Target NZE Bisa Tercapai di 2060, Ini Alasannya!

Khoirul Anam,  CNBC Indonesia
31 October 2025 16:29
Anggota Dewan Energi Nasional, Satya Widya Yudha memberikan pemaparan dalam program Prabowonomics “One Year of Prabowo’s Presidency”di Studio CNBC Indonesia, Jakarta, Jumat, 31/10/2025. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Anggota Dewan Energi Nasional, Satya Widya Yudha memberikan pemaparan dalam program Prabowonomics “One Year of Prabowo’s Presidency”di Studio CNBC Indonesia, Jakarta, Jumat, 31/10/2025. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Anggota Dewan Energi Nasional (2020-2025) Satya Widya Yudha menyebut target Net Zero Emission (NZE) pada 2060 bisa tercapai. Pasalnya, bauran energi terbarukan RI sudah mencapai 16%.

"Walaupun di dalam kebijakan energi nasional kita, kita menginginkan 17-19%. Tapi ini luar biasa karena sudah mendekati daripada target yang ada di dalam kebijakan energi nasional," ungkap dia dalam program Prabowonomics CNBC Indonesia, Jumat (31/10/2025).

Dengan capaian itu dia menegaskan target NZE di 2060 sudah berjalan dengan semestinya atau on-track. Tak hanya itu, capaian bauran energi tersebut juga telah memacu rasa optimism tinggi akan target NZE di 2060.

"Itu menjadi kunci, karena itu kebijakan energi nasional di mana Presiden sendiri yang meng-endorse dan menandatanganinya," tambah Satya.

Namun dia menjelaskan penurunan emisi karbon mencakup dua sektor yakni pembangkit energi dan transportasi. Menurut dia, saat ini sudah terjadi gerakan untuk menuju pengurangan emisi dari kedua sektor transportasi dan pembangkitan.

"RUPTL kita menjadi the greenest. Itu listriknya sudah ber-progress. Ada beberapa peresmian yang kemarin dilakukan melalui Presiden bahkan yang langsung oleh Menteri ESDM, itu berapa, sekitar 370-an megawatt ya kalau tidak salah," jelas dia.

Sedangkan dari sektor transportasi adanya penggunaan biofuel dan bioetanol. Saat ini penggunaan biofuel mencapai 40%, sedangkan penggunaan bioetanol tengah diupayakan agar meningkat.

"Walaupun etanol agak sedikit sejarahnya berbeda ya karena bahan dasarnya berbeda dengan biofuel yang menggunakan sawit. Sementara kalau etanol ini kan macam-macam, ada yang dari sugar cane, ada yang dari corn, dari jagung," jelas Satya.


(dpu/dpu)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dukung Ambisi Transisi Energi RI, ADB 'Buru' Peran Aktif Swasta

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular