Menteri PU Ungkap Alasan Proyek Tol PSN Prabowo Ini "Kurang Laku"

Martyasari Rizky,  CNBC Indonesia
31 October 2025 16:29
Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo dalam acara Media Briefing di kantornya, Jakarta, Jumat (31/10/2025). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)
Foto: Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo dalam acara Media Briefing di kantornya, Jakarta, Jumat (31/10/2025). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengakui proyek jalan tol Gilimanuk-Mengwi di Bali, yang termasuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) Presiden Prabowo Subianto, masih sepi peminat dari kalangan investor.

Menurut Dody, hingga kini proyek tersebut masih dalam tahap due diligence atau kajian kelayakan oleh calon investor dan pemerintah daerah setempat.

"Cuma, semua memang masih proses due diligence (kajian kelayakan). Jadi misalnya katakanlah Bali Gilimanuk-Mengwi apakah memang ruas Gilimanuk-Mengwi atau mau pakai ruas yang lain. Itu benar-benar mesti diskusi dengan calon investornya dan Pemda (pemerintah daerah) setempat," ujar Dody dalam Media Briefing di kantornya, Jakarta, Jumat (31/10/2025).

Ia menjelaskan, alasan utama minimnya minat investor karena volume kendaraan di jalur Gilimanuk-Mengwi tergolong rendah dibanding ruas lain di Bali.

"Yang saya tahu, Gilimanuk-Mengwi itu nggak banyak investor yang tertarik karena ramai traffic bukan di situ," ungkapnya.

Dody menegaskan, pemerintah terus membuka ruang diskusi dengan pihak swasta yang berminat menggarap proyek tersebut, termasuk meninjau kemungkinan perubahan trase atau penyesuaian rute agar lebih menarik secara ekonomi.

"Jadi masih banyak diskusi, makanya yang saya bilang ini masih proses. Tapi ini yang kemarin sudah kita lempar ke beberapa investor jalan tol," ucap dia.

Perlu diketahui, pemerintahan Presiden Prabowo Subianto sebelumnya telah menetapkan 50 proyek jalan tol sebagai bagian dari daftar Proyek Strategis Nasional (PSN). Penetapan ini tertuang dalam Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 16 Tahun 2025, yang ditandatangani Menko Perekonomian Airlangga Hartarto pada 24 September 2025.

Dalam aturan tersebut ditegaskan, setiap proyek PSN wajib diselesaikan sesuai dengan dokumen perencanaan yang diajukan pada saat pengusulan. Jika penyelesaian tertunda, penanggung jawab proyek wajib melaporkan perkembangan dan usulan revisi jadwal kepada Menko Perekonomian.

Dari total 50 proyek tol tersebut, sebanyak 35 ruas sudah rampung dibangun, sedangkan 15 lainnya, termasuk Gilimanuk-Mengwi, masih dalam tahap perencanaan atau konstruksi.


(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Proyek Tol Terpanjang RI Diam-Diam Mau Dilelang, Tapi Cuma Sampai Sini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular