 
					
					
						Jadi 5 Besar Destinasi Investasi, Gubernur Banten Beberkan Strateginya
 
                Jakarta, CNBC Indonesia - Provinsi Banten menjadi salah satu dari lima daerah dengan realisasi investasi tertinggi, yakni mencapai Rp 91,5 triliun atau setara 76,4% dari target Rp 119,5 triliun. Gubernur Banten, Andra Soni mengatakan, daerahnya memiliki infrastruktur lengkap dan sumber daya manusia yang mumpuni, sehingga menjadi salah satu magnet investasi.
Dalam Banten Investment Forum 2025, Andra juga mengajak dan menyakinkan investor untuk berinvestasi di provinsi ini. Banten Investment Forum 2025 dihadiri 250 peserta dari investor dalam dan luar negeri, hingga UMKM dan akademisi.
Dengan mengusung tema "Green Industry Tourism and Hospitality" forum ini, menjadi representasi Pemprov Banten mendorong pertumbuhan ekonomi yang cepat, adil, merata, serta ramah lingkungan dan berkelanjutan.
"Tiga tahun berturut-turut Banten selalu masuk lima besar investasi karena salah satunya dekat dengan Jakarta sebagai pusat pertumbuhan, infrastruktur lengkap di Banten. Tentu sumber daya manusia sehingga tenaga kerja yang cukup, terakhir adalah ketersediaan listrik yang terjamin, sehingga investor tahu Banten menjadi tujuan investasi baik dalam dan juga luar negeri," ungkap Andra kepada CNBC Indonesia, dikutip Jumat (31/10/2025).
Dia juga memastikan Banten merupakan daerah ramah investasi sejak dulu dan didukung oleh kebijakan yang memudahkan, dan SDM yang unggul. Andra menegaskan, menghadirkan SDM yang unggul menjadi salah satu prioritas Pemprov dengan berkolaborasi bersama industri dan pelaku usaha seperti APINDO.
|  Foto: Dok: Ist Banten Investment Forum 2025 | 
Sementara itu, Kepala Dinas PTSP Pemprov Banten, Virgojanti mengatakan, di Banten Investment Forum 2025 ada agenda penandatangan minat investasi oleh PT Ground Sauce Group (GSG). Rencananya, perusahaan ini akan berinvestasi senilai Rp 41 triliun di bidang pengembangan EBT, pembangkit listrik tenaga surya hingga 400 MW di Kabupaten Lebak, Banten Selatan.
"Selain itu, berkaitan hilirisasi logam, mineral, perusahaan asing, konsorsium tiga perusahaan dengan nilai investasi mencapai Rp 40 triliun di Cilegon. Minat investasi ini terus berproses dan mudah-mudahan dengan bertemu kepala daerah, bisa terealisasi," ungkap Virgojanti.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur PT Ground Sauce Group (GSG), Agustinus Susanto mengatakan, bahwa ada peluang investasi di Banten, terutama dengan adanya kebutuhan energi 420 MW.
"Yang dilakukan pertama adalah permohonan pada negara, karena lahan masih milik negara. Saya ajukan 800 hektare untuk mendukung 400 MW, tapi negara sangat baik PT GSG diberi 857,12 ha, jadi lebih besar dibandingkan permohonan. Saat ini sedang proses dan dalam waktu dekat akan selesai. Nilai investasi Rp 41 triliun di Banten," tegas Agustinus.
Dia memastikan kerja sama dan investasi di Banten sangat positif, apalagi Pemprov Banten cukup proaktif dalam membantu kesulitan yang dihadapi pengusaha.
Deputi Pelaksanaan Pengendalian Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM, Junaedi Harahap mengatakan, optimis provinsi Banten bisa melewati target yang dipasang, bahkan masuk tiga besar.
"Setiap Rp 1 triliun yang masuk ada 1.400 pembukaan tenaga kerja baru, maka dengan Rp 41 triliun, maka ada pembukaan lapangan kerja 60.000 yang akan terbuka setelah kegiatan ini. Ini sangat luar biasa," puji Junaedi.
Kemudian, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Banten, Ameriza M Moesa mengatakan investasi dapat menjadi game changer untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi. Apalagi Banten memiliki keunggulan, seperti lokasi strategis yang tidak dimiliki daerah lain.
"Kita tahu investasi sangat berpotensi mempercepat pertumbuhan ekonomi, dan membuka lapangan kerja, serta menurunkan kemiskinan, jadi ini kesempatan sangat besar bagi Banten untuk tumbuh lebih cepat," jelas dia.
(bul/bul)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gubernur Banten Ungkap PR Besar: Angkat Pamor Pandeglang dan Lebak
 
     
					 
					