Internasional

Presiden Arab Ngamuk Negaranya Diserang Israel, Siapkan Pasukan Tempur

Tommy Patrio Sorongan,  CNBC Indonesia
31 October 2025 13:30
Asap mengepul di atas pinggiran selatan Beirut menyusul serangan Israel setelah mengeluarkan peringatan evakuasi untuk wilayah tersebut, seperti yang terlihat dari Baabda, Lebanon, Minggu (27/4/2025), (REUTERS/Mohamed Azakir)
Foto: Asap mengepul di atas pinggiran selatan Beirut menyusul serangan Israel setelah mengeluarkan peringatan evakuasi untuk wilayah tersebut, seperti yang terlihat dari Baabda, Lebanon, Minggu (27/4/2025), (REUTERS/Mohamed Azakir)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Lebanon Joseph Aoun telah mengeluarkan perintah tegas kepada angkatan bersenjata negaranya untuk siap berperang atau melakukan konfrontasi total terhadap setiap serangan militer Israel lebih lanjut di perbatasan selatan. Deklarasi kesiapan tempur ini muncul setelah pasukan Israel melancarkan serangan mematikan yang menewaskan seorang warga sipil Lebanon.

Dalam pengumuman penting yang dirilis pada Kamis (30/10/2025), Presiden Aoun, yang merupakan mantan komandan Angkatan Darat Lebanon, memerintahkan tentara untuk bersiap menghadapi Israel. Perintah tersebut menandai perubahan besar dalam kebijakan Lebanon, di mana militer negara itu umumnya bersikap netral dalam konflik Israel-Lebanon, berbeda dengan kelompok bersenjata Hizbullah.

"Saya meminta militer bersiap menghadapi setiap serangan Israel ke wilayah selatan yang telah dibebaskan, demi pertahanan wilayah Lebanon dan keselamatan warga negara," ujarnya dikutip Al Jazeera.

Pemerintah Lebanon, yang dipimpin Perdana Menteri Nawaf Salam, juga mengutuk keras serangan di Blida. Ia menyebut insiden tersebut sebagai pelanggaran yang terang-terangan atas kedaulatan negara.

"Ini merupakan serangan terang-terangan terhadap institusi dan kedaulatan negara Lebanon."

Sementara itu, kelompok bersenjata Hizbullah menyatakan menyambut baik dan mendesak dukungan penuh terhadap perintah Presiden Aoun untuk menghadapi agresi Israel.

Menurut laporan, Angkatan Darat Lebanon telah dikerahkan ke area tersebut, sementara Pasukan Penjaga Perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNIFIL) di Lebanon selatan tengah mencari informasi lebih lanjut mengenai insiden yang berpotensi memicu konflik skala penuh ini.

Perintah militer ini dikeluarkan hanya beberapa jam setelah tentara Israel melancarkan serangan mendadak di kota perbatasan Blida. Pasukan Israel dilaporkan melintasi perbatasan dan menyerbu balai kota, menewaskan seorang pegawai kota bernama Ibrahim Salameh yang sedang tidur di sana.

Insiden Blida ini merupakan puncak dari serangkaian serangan dan pelanggaran gencatan senjata yang hampir terjadi setiap hari oleh Israel terhadap wilayah Lebanon. Gencatan senjata sebelumnya telah disepakati pada November tahun lalu, namun serangan Israel dilaporkan terus berlanjut.


(tps/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Hizbullah di Ujung Tanduk, Pengaruh Iran di Arab Mulai Melemah?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular