Pabrik Sepatu Pemasok Nike PHK 3.000-an Pekerja, Efek Barang Retur

Damiana, CNBC Indonesia
Kamis, 30/10/2025 15:02 WIB
Foto: PT Victory Chingluh Indonesia. (Dok. Chingluh)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pabrik sepatu, PT Victory Chingluh Indonesia, kembali melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal. Pabrik yang berlokasi di Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Banten ini rencananya akan melakukan PHK terhadap sekitar 3.000 orang pekerjanya.

Dalam catatan CNBC Indonesia, ini adalah kali kedua Victory Chingluh Indonesia melalukan PHK massal di tahun 2025. Sebelumnya, pada Maret 2025 lalu, Victory Chingluh Indonesia melakukan PHK atas ribuan pekerjanya.

Ketua Umum Konfederasi Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) Unang Sunarno mengonfirmasi kabar PHK yang sedang terjadi tersebut. Dari total 3.000-an orang yang akan terkena efisiensi ini, sekitar 300-an di antaranya sudah resmi proses PHK dan merupakan anggota KASBI. Sedangkan lainnya adalah anggota Serikat Pekerja (SP) yang juga beroperasi di Victory Chingluh Indonesia.


"PHK ini dilakukan karena perusahaan ingin efisiensi. Sehingga harus PHK 3.000-an orang. Yang sudah berproses sekitar 2.000-an, sisanya masih dalam pendataan," kata Unang kepada CNBC Indonesia, Kamis (30/10/2025).

"Jadi mekanismenya ada yang langsung di-PHK perusahaan, ada yang kita cari untuk kesepakatan. Karena tidak semua pekerja siap di-PHK. Jadi, kami lakukan perundingan, dan sudah sepakat," ucapnya.

Unang menuturkan, awal dimulainya PHK yang disebabkan efisiensi itu adalah dipicu masalah pengembalian barang (retur) produk sepatu ekspor. Hal ini, ungkapnya, disebabkan adanya penurunan kualitas produk akibat adanya trouble dalam proses produksi.

"KASBI menyatakan menolak PHK sepihak, karena itu bukan kesalahan buruh. Tapi karena sistem produksi yang bermasalah. Kawan-kawan buruh bagian produksi hanya mengikuti arahan manajemen," jelasnya.

Dia pun menyayangkan terjadinya PHK yang seharusnya dapat dihindari.

"Kasus PHK tersebut mestinya tidak terjadi manakala ada komunikasi dan keterbukaan dalam proses produksi," ujarnya.

"Karena itu, PHK ini bersifat kasuistis. Karena, pabrik cabangnya yang PT Cingluh Indonesia di Cikupa nyatanya produksinya masih bagus. Artinya PHK tersebut jangan dijadikan alasan untuk bargaining dan menakut-nakuti buruh dalam perjuangan kenaikan upah buruh 2026 mendatang," tukas Unang.

PT Victory Chingluh merupakan perusahaan asal Taiwan, bagian dari grup Ching Luh. Kata Unang, pabrik ini memproduksi sepatu untuk brand internasional, Nike.

Catatan, hingga naskah ini diturunkan, redaksi CNBC Indonesia masih berupaya untuk menghubungi pihak PT Victory Chingluh Indonesia. CNBC Indonesia mencoba mengonfirmasi lewat asosiasi, Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) terkait kabar PHK ini. Namun, Direktur Eksekutif Aprisindo Yoseph Billie Dosiwoda mengaku baru mengetahui kabar PHK tersebut. Dan menyatakan akan mengecek kabar itu dan mengaku tidak bisa memberi pernyataan lebih lanjut. 


(dce/dce)
Saksikan video di bawah ini:

Video: UMP 2026 Bakal Diumumkan Paling Lambat 21 November 2025