'Operasi Lebah Madu' PPATK Deteksi 51.611 ASN Jadi Pemain Judol
Jakarta, CNBC Indonesia - Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mendeteksi 51.611 kalangan aparatur sipil negara atau ASN di tingkat pusat dan daerah menjadi pemain judi online alias judol.
Jumlah itu menjadi bagian dari data pemain judol yang telah terekam sebanyak 9,78 juta orang pada 2024 dengan total deposit Rp 51,3 triliun. Jumlah pemain judol itu pun mengalami peningkatan dibanding 2023 yang sebanyak 3,79 juta orang.
"Ironisnya, sekitar 51.611 pemain judi online diidentifikasi berasal dari kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN), baik di pemerintah pusat maupun daerah," kata Deputi Analisis dan Pemeriksaan PPATK, Danang Tri Hartono dikutip dari siaran pers, Kamis (30/10/2025).
Data pelaku judi online yang didapat PPATK ini merupakan bagian dari Operasi Lebah Madu yang tengah digagas PPATK. Operasi Lebah Madu digulirkan dalam rangka memperkuat sistem pencegahan dan pemberantasan tindak pidana korupsi, judi online, dan meningkatkan penerimaan negara.
Melalui operasi ini, PPATK mendorong terbangunnya data-driven collaboration lintas lembaga, sehingga setiap indikasi transaksi mencurigakan dapat segera ditindaklanjuti secara terukur, transparan, dan berkesinambungan.
Termasuk di dalamnya terkait transaksi mencurigakan tindak pidana pencucian uang. Danang memaparkan, korupsi masih menjadi tindak pidana asal pencucian uang dengan risiko tertinggi di Indonesia selain judol.
Sepanjang Januari 2020 hingga Agustus 2025, PPATK telah menyampaikan 1.681 Produk Intelijen Keuangan (PIK) dengan indikasi tindak pidana korupsi kepada aparat penegak hukum dan Kementerian/Lembaga terkait. Di samping soal data judol.
Ia juga berujar, selain pencegahan TPPU terkait dengan korupsi dan judi online, dengan adanya pelaksanaan Operasi Lebah Madu diharapkan dapat membantu meningkatkan penerimaan pajak bersama dengan Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan.
Selama periode 2022 - Juli 2025, kolaborasi antara PPATK dengan Direktorat Jenderal Pajak berhasil merealisasikan peneriman negara melalui pajak sebesar Rp 4,48T dan akan terus bertambah seiring pengoptimalan Operasi Lebah Madu.
Danang menekankan pentingnya sinergi lintas lembaga untuk menindaklanjuti produk intelijen keuangan yang mengindikasikan korupsi, judi online, dan potensi penerimaan negara.
"Melalui Operasi Lebah Madu, PPATK ingin memastikan bahwa pemanfaatan data intelijen keuangan tidak berhenti pada tahap analisis, tetapi menjadi dasar pengambilan kebijakan, tindakan penegakan hukum, serta penegakan disiplin ASN yang cepat dan terukur," ujarnya.
(arj/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Miris! PPATK Temukan 571 Ribu Penerima Bansos Main Judol