Media Asing Sorot Whoosh Kena KPK, Sebut Ini
Jakarta, CNBC Indonesia - Media asing menyoroti kereta cepat Indonesia, Whoosh, yang proyeknya kini dibidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Laman Singapura Channel News Asia (CNA), misalnya menulis bagaimana KPK sedang menyelidiki proyek itu di artikel berjudul "Whoosh, Indonesia's high-speed rail project, under probe by anti-graft agency".
"Jalur sepanjang 142 km dari Jakarta ke Bandung, KCJ pertama di Asia Tenggara, mulai beroperasi secara komersial pada tahun 2023 dan mengangkut 20.000 hingga 30.000 penumpang setiap hari," tulisnya, dikutip Kamis (30/10/2025).
"Proyek ini menelan biaya sekitar US$7,3 miliar (sekitar Rp 120 triliun), tiga perempatnya dibiayai oleh Indonesia melalui pinjaman dari Bank Pembangunan China," tambahnya.
"KPK mulai mengumpulkan data dan informasi pada awal tahun 2025 dan investigasi awal sedang berlangsung, lapor media Indonesia."
Media itu merujuk sebuah siaran podcast yang dilakukan mantan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud MD, 14 Oktober. Mahfud, tulisnya, "mengklaim bahwa biaya konstruksi Whoosh per kilometer mencapai US$52 juta, jauh lebih tinggi daripada di China, yang biayanya hanya US$17 juta hingga US$18 juta per kilometer".
"Menanggapi hal tersebut, KPK menyatakan akan bertindak sesuai prosedur dan meminta Mahfud untuk menyerahkan data atau bukti resmi yang dimilikinya," tulis laman itu.
"Sebaliknya, Mahfud berpendapat bahwa berdasarkan hukum pidana, penegak hukum seharusnya dapat menindaklanjuti indikasi tindak pidana meskipun tanpa laporan resmi. Ia menyatakan siap memenuhi panggilan KPK jika kesaksiannya diperlukan," muatnya lagi.
Media Vietnam juga menyoroti hal ini. Laman Vietnamplus membuat bagaimana KPK mengumumkan penyelidikan dugaan korupsi dalam proyek kereta cepat Jakarta-Bandung itu dalam artikel "Indonesia probes corruption allegations related to high-speed rail project".
"Kasus ini saat ini berada dalam tahap penyelidikan awal, dengan penyelidikan dimulai pada awal tahun ini, menurut juru bicara KPK, Budi Prasetyo," tulis laman itu.
"Ia menolak untuk mengungkapkan rincian lebih lanjut tentang penyelidikan tersebut, termasuk perkembangannya dan calon tersangka," tambahnya.
"Menanggapi penyelidikan KPK, seorang perwakilan dari Indonesia - China High-Speed Railways Limited (KCIC) mengatakan bahwa perusahaannya akan menghormati proses hukum yang sedang berlangsung, dan akan bekerja sama dengan KPK dalam penyelidikan tersebut," tulis Vietnamplus lagi.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Media Singapura Sorot Menkeu Purbaya, Sebut Julukan Ini