Negara Asia Bakal Punya Kapal Selam Nuklir, 'Raja' Trump Beri Izin
Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan ia telah memberikan persetujuan kepada sekutunya, Korea Selatan (Korsel), untuk membangun kapal selam bertenaga nuklir. Pengumuman disampaikan Trump sehari setelah kedua negara mengumumkan telah mencapai kesepakatan perdagangan, Rabu waktu setempat.
Trump bertemu dengan mitranya Presiden Korsel, Lee Jae myung, di kota Gyeongju. Kota itu akan menjadi tuan rumah puncak Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC).
"Saya telah memberi mereka persetujuan untuk membangun Kapal Selam Bertenaga Nuklir, alih-alih Kapal Selam bertenaga diesel yang kuno dan jauh lebih lambat seperti yang mereka miliki sekarang," kata Trump di Truth Social, Kamis, menggunakan penekanan huruf kapital pada jenis kapal yang akan dibangun, dikutip dari AFP.
"Korea Selatan akan membangun Kapal Selam Bertenaga Nuklirnya di Galangan Kapal Philadelphia, tepat di sini, di Amerika Serikat yang tercinta," ujarnya lagi dalam unggahan terpisah.
"Pembuatan kapal di Negara kita akan segera mengalami KEBANGKITAN BESAR," tegasnya.
Kemarin, Lee sendiri meminta Trump untuk membuat keputusan yang mengizinkan Korsel membuat kapal selam. Ini untuk melawan Korea Utara (Korut) yang memang masih terlibat ketegangan dengan Korsel.
"Kami tidak mengusulkan untuk membangun kapal selam yang dipersenjatai nuklir, melainkan, kapal selam diesel memiliki daya tahan terendam yang lebih rendah, yang membatasi kemampuan kami untuk melacak kapal selam Korea Utara atau Tiongkok," kata Lee sebelumnya kepada Trump, sebelum Presiden AS itu menyarankan kapal selam nuklir.
Di Korsel, Lee menganugerahkan penghargaan negara tertinggi negara itu kepada Trump dan sebuah replika mahkota Korea kuno. Sebagai tanda persahabatan diplomatik, Lee juga menganugerahkan "Grand Order of Mugunghwa" kepada Trump, penghargaan tertinggi Korea yang diperuntukkan bagi kepala negara.
Disebutkan bahwa ini dilakukan "sebagai pengakuan atas pencapaian Trump dalam memajukan perdamaian di Semenanjung Korea". Dan, untuk mendorong perannya sebagai "pembawa perdamaian" di kawasan tersebut.
Mengutip Korea Herald, Mahkota Emas Cheonmachong yang berlapis emas khusus merupakan artefak Kerajaan Silla (57 SM-935 M). Mahkota raja itu dianggap sebagai mahkota kuno Korea yang tertinggi, dibuat oleh pakar warisan budaya Kim Jin bae.
Batal Bertemu Kim Jong Un?
Sementara itu, Trump mengatakan pada hari Rabu bahwa ia tidak dapat mengatur pertemuan dengan pemimpin Korut Kim Jong Un selama kunjungannya ke Korsel. Hal ini mengakhiri spekulasi sengit mengenai kemungkinan pertemuan puncak setelah bertahun-tahun kebuntuan diplomatik terjadi.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Korsel Tiba-Tiba Dakwa Warga RI Gegara Korut, Ada Apa?