Bahlil Minta Daerah Perbatasan RI-Filipina Teraliri Listrik Tahun 2026

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
29 October 2025 19:15
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia pada hari ini, Rabu (29/10/2025) meresmikan proyek strategis ketenagalistrikan yang dilaksanakan secara terpusat di Desa Wolaang, Kec. Langowan Timur, Kab. Minahasa, Sulawesi Utara. (CNBC Indonesia/Verda Nano Setiawan)
Foto: Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia pada hari ini, Rabu (29/10/2025) meresmikan proyek strategis ketenagalistrikan yang dilaksanakan secara terpusat di Desa Wolaang, Kec. Langowan Timur, Kab. Minahasa, Sulawesi Utara. (CNBC Indonesia/Verda Nano Setiawan)

Minahasa, CNBC Indonesia - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mendorong agar Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE), Direktur Jenderal Ketenagalistrikan dan PT PLN (Persero) memprioritaskan pembangunan listrik di wilayah 3T.

Terutama di Provinsi Sulawesi Utara, tepatnya di wilayah perbatasan desa dengan Filipina. Pasalnya, di daerah tersebut sudah terdapat Puskesmas, cold storage, serta aktivitas nelayan. Namun, fasilitas cold storage tidak berfungsi karena tidak ada listrik.

Karena itu, ia pun menargetkan seluruh desa tanpa listrik di Sulawesi Utara sekitar 11 hingga 12 desa sudah berlistrik pada Desember 2026.

"Tahun depan saya datang ke sini untuk meresmikan itu desa yang tidak ada listrik. Harus semua dinyalakan. Ada kurang lebih sekitar 11 atau 12 desa di Sulawesi Utara yang belum ada listriknya," ujar Bahlil dalam peresmian proyek ketenagalistrikan di Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, pada Rabu (29/10/2025).

Selain itu, Bahlil juga menyoroti masih banyaknya daerah di Maluku hingga Papua yang perlu segera ditangani terkait elektrifikasi. Terlebih elektrifikasi juga menyangkut mengenai kedaulatan negara.

"Kita harus ingatkan semua. Jadi ini tidak hanya daerah-daerah tentang listrik, tapi tentang kedaulatan negara. Di Papua itu perbatasan dengan Papua Nugini. Hal-hal seperti ini yang kita harus lakukan," ujarnya.

Sebagaimana diketahui, guna melistriki seluruh rumah tangga di Indonesia, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melaksanakan program Listrik Desa untuk periode tahun 2025 hingga 2029 mendatang. Program ini menargetkan elektrifikasi untuk 5.758 desa dengan penyambungan listrik bagi sekitar 1,2 juta rumah tangga.

Target ini sejalan dengan arah kebijakan ketenagalistrikan yang dituangkan pada Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN (Persero) Tahun 2025-2034.

Sebelumnya, Wakil Menteri ESDM Yuliot menyampaikan, upaya Pemerintah ini merupakan wujud nyata kehadiran negara bagi masyarakat pelosok yang membutuhkan. Program Listrik Desa diprioritaskan bagi rumah tangga di desa-desa dengan ketertinggalan akses, tantangan geografis, dan kebutuhan sosial tertinggi.

"Target tersebut merupakan wujud kehadiran negara agar masyarakat pelosok menikmati layanan listrik yang andal dan berkelanjutan. Akses listrik bukan sekadar terang. Ini bisa membuka kesempatan belajar, produktivitas ekonomi, dan layanan kesehatan yang lebih baik. Lisdes 2025-2029 kami rancang untuk menghadirkan manfaat nyata itu hingga ke desa-desa terjauh," kata Yuliot di Jakarta, Selasa (2/9/2025).


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Kapasitas Pembangkit Listrik Tembus 105 GW Tapi Konsumsi Turun

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular