Ditanya Soal Mafia Keuangan Negara, Ini Jawaban Purbaya
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa disebut-sebut telah mengungkapkan modus para mafia keuangan negara yang selama ini tak terdeteksi tingkah lakunya.
Hal ini diungkapkan oleh Guru Besar Fakultas Ekonomi & Manajemen IPB dan Universitas Paramadina Prof Didin S. Damanhuri dalam acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia bersama Purbaya di Menara Bank Mega, Jakarta, kemarin, Selasa (28/10/2025).
"Pak Purbaya sudah berhasil mengungkap katakanlah tanda petik Mafia Keuangan Negara," kata Didin sebagaimana kembali dikutip Rabu (29/10/2025).
Didin merujuk kata 'mafia' ini terhadap data yang diungkap oleh Purbaya terkait dengan banyaknya oknum-oknum yang membiarkan dana mengendap pemerintah terus menumpuk di perbankan.
Misalnya, ia menyebut terkait dengan kasus dana pemerintah yang ditempatkan pada instrumen deposito berjangka hingga Rp 285,6 triliun per Agustus 2025. Lalu, dana mengendap Pemda Rp 234 triliun per September 2025, hingga tunggakan 200 penunggak pajak senilai Rp 60 triliun.
Merespons pernyataan itu, Purbaya sempat tersontak hingga mengatakan daftar kasus yang ia ungkap itu bukanlah dilakukan para mafia. "Wah itu Anda yang bilang loh, saya enggak ikut," tegas Purbaya.
Ia menegaskan, tidak memahami istilah mafia keuangan negara. Baginya, yang terpenting dari pengungkapan banyaknya dana mengendap pemerintah baik di tingkat pusat maupun daerah itu sebatas memacu mereka untuk menggelontorkan belanja sesuai kepentingan pembangunan ekonomi masyarakatnya, bukan sebatas didiamkan di bank.
"Mafia keuangan negara. Saya enggak terlalu ngerti itu Pak. Yang penting untuk saya adalah sekarang kalau Pemda, pemerintah pusat, kementerian punya anggaran belanjakan sesuai dengan anggarannya," ucap Purbaya.
"Nanti kalau penyelewengan biar aja BPK yang memperiksa. Itu kan bukan tugas saya," tuturnya.
(arj/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Catatan Kritis Ekonom LPEM UI-Indef Buat Menkeu Baru RI