Internasional

Badai Monster Melissa Terjang Negara Pulau Ini, 7 Orang Tewas

tfa, CNBC Indonesia
29 October 2025 06:05
Palm trees sway in the wind as Hurricane Melissa approaches, in Port Royal, Jamaica, October 27, 2025.  REUTERS/Octavio Jones
Foto: REUTERS/Octavio Jones

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebanyak tujuh orang tewas akibat Badai Melissa yang menerjang Jamaika dan sejumlah wilayah di Karibia pada Selasa (28/10/2025) waktu setempat. Badai berkekuatan Kategori 5 itu disebut sebagai badai terkuat yang pernah melanda negara kepulauan tersebut, dengan kecepatan angin mencapai 295 kilometer per jam.

Melansir AFP, korban jiwa dilaporkan terdiri dari tiga orang di Jamaika, tiga di Haiti, dan satu di Republik Dominika. Pemerintah setempat khawatir jumlah korban dapat meningkat karena banyak warga menolak mengungsi meski telah dikeluarkan peringatan bahaya.

Pusat Badai Nasional (NHC) Amerika Serikat sebelumnya memperingatkan bahwa Melissa menimbulkan kondisi yang "sangat berbahaya dan mengancam jiwa," mendesak warga untuk tetap berlindung dan menjauh dari jendela, termasuk selama periode tenang mata badai.

Anne-Claire Fontan dari Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) menyebut Melissa sebagai badai paling dahsyat abad ini bagi Jamaika. "Bagi Jamaika, ini akan menjadi badai abad ini sejauh ini," ujarnya.

Palang Merah Jamaika melaporkan bahwa pergerakan Melissa yang lambat memperparah dampaknya. "Biasanya badai lewat dalam empat jam, tetapi Melissa tidak terlihat seperti itu," kata juru bicara Esther Pinnock kepada AFP.

Badai tersebut memicu angin kencang, hujan deras, dan gelombang tinggi yang dapat menimbulkan banjir serta tanah longsor mematikan. Sejumlah wilayah di Jamaika dilaporkan padam listrik dan air.

"Angin bertiup sangat kencang. Meski kami jauh dari mata badai, intensitasnya tetap tinggi dan keras," kata warga Kingston, Ishack Wilmot, yang berlindung bersama keluarganya.

Pelari legendaris Jamaika Usain Bolt juga menyerukan kewaspadaan lewat media sosial. "Jaga keamanan, Jamaika," tulisnya di platform X.

Badai Melissa kini bergerak menuju Kuba bagian timur setelah menghantam Jamaika. Para ilmuwan memperingatkan bahwa perubahan iklim memperburuk intensitas dan frekuensi badai besar di kawasan tropis.

Badai besar terakhir yang menghantam Jamaika adalah Beryl pada Juli 2024, namun Melissa disebut jauh lebih kuat dan mematikan.


(tfa/tfa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Badai dan Hujan Lebat Picu Banjir Dahsyat, Sedikitnya 18 Orang Tewas

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular