Top! Produksi Padi RI Lagi Moncer, Ternyata Alshintannya Made in Lokal
Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Pertanian (Kementan) mengapresiasi kontribusi perusahaan penyedia alat mesin pertanian (Alsintan) dari produk inovatif dan berkualitas sehingga turut berperan dalam mendukung capaian swasembada pangan khususnya beras. Melalui alsintan yang modern, proses produksi pertanian lebih efisien dan efektif sehingga produktivitas lebih maksimal.
Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementan, Moch Arief Cahyono mengatakan dampak dari penggunaan alsintan modern membuat proses produksi lebih efisien termasuk soal tenaga kerja, misalnya traktor, combine harvester dan lainnya, dari pekerjaan yang berhari-hari dan dikerjakan banyak orang bisa selesai lebih cepat karena alsintan modern.
"Kami mendukung industri alsintan, dan mengapresiasi bagaimana industri lokal alsintan bisa berkembang dengan baik, dan konten lokal perlu terus diperkuat, termasuk inovasinya, kita butuh lebih banyak inovasi, misalnya efisiensi bahan bakar melalui inovasi dan ketahanan produk alsintan yang mumpuni dan berkualitas," kata Arief dalam pernyataan resminya, Kamis (23/10/2025)
Sekarang ini mitra pemasok alsintan ke Kementan kurang lebih 30-an. Mereka harus sudah punya Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) minimal 40%.
Setiap produsen yang memenuhi standar kualitas, spesifikasi teknis, dan mekanisme e-katalog memiliki kesempatan yang sama untuk memastikan bantuan alsintan benar-benar bermanfaat bagi petani sekaligus mendukung swasembada pangan nasional.
"Saya kira sekarang sudah banyak yang memenuhi persyaratan," kata Arief.
Salah satu produsen alsintan di dalam negeri PT Agrindo Maju Lestari (AML) yang sudah lama memproduksi berbagai macam produk yang memiliki banyak mitra antara lain Kementerian Pertanian, Tasco (PT Garuda Tasco International, Honda (Honda Power Production), Krisbow (PT Krisbow Indonesia) dan FI (PT Firman Indonesia).
"Kami memproduksi alat pertanian dan juga memproduksi produk OEM yang disuplai ke berbagai daerah di Indonesia dan luar negeri melalui distributor PT. Agrotek Niaga Mandiri. Produk yang kami hasilkan sudah melewati proses pengujian dan telah berstandar SNI material plastik yang kami gunakan untuk mencetak part Injection berkualitas tinggi seperti POM, Polypropilene Copolymer, Nylon. Untuk material plastik part blowing adalah HDPE (High Density Polyethylene) yang tahan benturan, tidak korosi, tidak kusam dan menggunakan anti ultraviolet . Material yang digunakan untuk pencetakan di-die casting menggunakan aluminium ADC 12," kata Direktur PT. Agrindo Maju Lestari Henry Haryanto.
PT Agrindo Maju Lestari (AML) yang berdiri sejak tahun 1995, merupakan salah satu produsen alat pertanian terkemuka yang berlokasi di kabupaten Tangerang Provinsi Banten Indonesia, menempati area seluas 18.000 meter persegi. AML telah menjadi bagian dari mata rantai pemasok alat pertanian berkualitas tinggi ke seluruh daerah Indonesia dan pasar internasional. AML memproduksi berbagai alat pertanian seperti Hand sprayer, Knapsack power sprayer, Power sprayer, Mist blower, Brush cutter dan Jet cleaner.
Dari efek globalisasi dan pertumbuhan pesat di bidang teknologi alat pertanian, AML berusaha untuk menjadi yang terbaik dengan mengedepankan inovasi & perbaikan berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas alsintan. AML telah siap untuk menjadi bagian dari kebangkitan sektor alat pertanian dengan mengembangkan produksi komponen dan produk OEM.
Produk AML telah mempunyai sertifikasi SNI dan dalam menjalankan bisnis perusahaan telah menerapkan prinsip Manajemen Mutu ISO 9001 dan Manajemen Lingkungan 14001. AML juga telah mempunyai laboratorium pengujian produk dengan standar SNI.
"Kami membuat dan menyediakan produk berkualitas tinggi untuk pelanggan melalui keunggulan operasional, sumber daya manusia, dan mesin. Selain itu, kami memiliki laboratorium standar SNI untuk memastikan bahwa produk yang dihasilkan telah melewati pengujian yang akurat. Kami memiliki fasilitas seperti Mesin Injeksi, Mesin Ekstruder, Mesin Blowing, Mesin Die Casting, Mesin CNC, dan Peralatan Pengujian Laboratorium," kata Henry Haryanto.
(wur/wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Produksi Gabah & Beras April Turun, Gimana Nasib Perut Warga RI?