Brasil Berpeluang Bangun Pabrik Etanol di RI
Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyampaikan kemungkinan masuknya investor asal Brasil terkait rencana pembangunan pabrik etanol di Indonesia. Hal ini menyusul mandatori penggunaan etanol sebagai campuran Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis bensin sebanyak 10% (E10).
Semula, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengatakan bahan baku etanol diperoleh dari tanaman seperti singkong, jagung, dan tebu. Adapun program ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dan membuka lapangan kerja baru.
"Nah ini banyak menciptakan lapangan pekerjaan untuk masyarakat pertanian. Tetapi memang harus ada prosesnya itu, mekanisasi teknologi. Jadi ini kita akan kolaborasi plasma intilah. Jadi supaya juga ekonomi daerah bisa tumbuh. Nah begitu ditanam, selesai, baru kita bangun pabrik etanolnya," kata Bahlil di Jakarta, Jumat (24/10/2025).
Ia lantas mengungkapkan adanya peluang investasi dari Brasil di sektor bioetanol Indonesia. Terlebih, Indonesia dan Brasil baru saja menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) baru di bidang ESDM.
"Semalam saya pas kita tanda tangan yang muncul, semalam kami diskusi. Ada kemungkinan besar (investor Brasil bangun pabrik etanol di Indonesia," tambahnya.
Sebelumnya, Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung mengatakan pemerintah tengah mendorong pengembangan bioetanol sebagai campuran untuk bensin. Adapun, proyek bioetanol di Merauke saat ini masih dalam proses.
"Ini untuk pemenuhan pabrik dan diharapkan bisa selesai tahun 2027. Ini sudah berproses. Investor dari dalam negeri," kata Yuliot di Jakarta, Selasa (23/9/2025).
Di sisi lain, Yuliot mengungkapkan pemerintah tengah melakukan konsolidasi untuk mendukung percepatan proyek pembangunan pabrik. Hanya saja, ia tidak memerinci besaran nilai investasi yang akan digelontorkan.
Di samping itu, pemerintah juga tengah mengevaluasi rencana penerapan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar dengan campuran bahan bakar nabati biodiesel berbasis minyak sawit sebesar 50 persen atau B50. Adapun untuk B40 sendiri penerapannya sudah mulai berjalan pada tahun ini.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Antisipasi Tarif Trump, BRICS Perkuat Integrasi Dagang Anggota