Purbaya Mau Sikat Mafia Baju Bekas, Pengusaha Tekstil: Seret Pelakunya
Jakarta, CNBC Indonesia - Rencana Menteri Keuangan (Meneku) Purbaya Yudhi Sadewa untuk menindak tegas para pelaku penyelundupan baju bekas alias balpres dan mafia impor mendapat dukungan penuh dari kalangan industri tekstil. Para pengusaha menilai langkah tersebut sudah lama ditunggu, dan kini mereka menanti pembuktian di lapangan.
Direktur Eksekutif Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), Danang Girindrawardana menegaskan, pihaknya sepenuhnya mendukung langkah Purbaya. Ia bahkan mendorong agar penegakan hukum terhadap pelaku yang terlibat segera dijalankan.
"Kita dukung Pak Purbaya. Malah kita dorong beliau untuk segera seret pelakunya yang sudah ada di daftar nama yang beliau pegang itu," ujar Danang kepada CNBC Indonesia, Jumat (24/10/2025).
Dia menilai Purbaya bukan tipe pejabat yang mencari popularitas semata, sehingga publik menanti bukti nyata dari pernyataannya.
"Saya kira Pak Purbaya bukan pejabat baru yang suka banyak bicara demi popularitas. Saya menunggu tindakan ke ranah hukum dari data temuan beliau itu," tegasnya.
Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filament Indonesia (APSyFI), Redma Gita Wiraswasta juga menyambut positif langkah tegas yang akan diambil Purbaya.
Menurutnya, penegakan hukum terhadap praktik penyelundupan harus menjadi langkah awal sebelum memperbaiki sistem kepabeanan yang selama ini rentan disalahgunakan.
"Ini langkah yang sangat baik, yang kami tunggu bertahun-tahun. Setelah langkah penegakan hukum bisa dilanjutkan dengan perbaikan prosedur kepabeanan," kata Redma dihubungi terpisah.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengungkapkan akan ada penangkapan besar-besaran terhadap pelaku penyelundupan atau mafia barang ilegal, termasuk komoditas rokok, tekstil, dan baja. Ia menyebut telah memegang daftar nama-nama pelaku yang terlibat dan hanya menunggu proses hukum untuk penindakan.
"Yang under invoicing, yang selama ini nyelundupin. Yang banyak tekstil, baja, segala macem. Sudah ada nama-nama pemainnya, kan? Tinggal kita pilih saja siapa yang mau diproses," ujar Purbaya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (21/10/2025).
Langkah tegas ini merupakan bagian dari instruksi langsung Presiden Prabowo Subianto, yang menugaskan Purbaya untuk memperkuat pengawasan dan mempercepat akselerasi ekonomi nasional. Sebagai bagian dari upaya itu, Purbaya juga telah membuka kanal pengaduan masyarakat "Lapor Pak Purbaya" melalui WhatsApp untuk menampung laporan terkait pajak dan bea cukai.
Dalam dua hari setelah dibuka atau hingga 17 Oktober 2025 pukul 11.30 WIB sebanyak 15.933 laporan sudah masuk terkait keluhan layanan aparat pajak dan bea cukai.
Dari total laporan itu, yang baru selesai tahap verifikasi WA sebanyak 2.648. Terdiri dari Kategori Aduan sebanyak 189 dan Kategori Non Aduan 2.459. Sisanya sedang proses verifikasi WA sebanyak 13.285.
(wur)