World Food Day

Penerapan Teknologi Jadi Kunci Swasembada Garam di RI, Ini Alasannya!

Elga Nurmutia, CNBC Indonesia
Kamis, 23/10/2025 14:37 WIB
Foto: Wujudkan Mimpi Swasembada Garam, Perluasan Tambak & Teknologi Produksi Jadi Kunci

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Jenderal Pengelolaan Kelautan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), A Koswara menuturkan, Indonesia diberkahi dengan potensi garam yang luar biasa. Hal ini didukung sumber daya air laut yang begitu banyak dan garis pantai yang panjang. Oleh karena itu, perluasan tambak pun perlu dilakukan guna mewujudkan swasembada garam di Tanah Air.

Kendati demikian, Indonesia juga dihadapkan oleh beberapa tantangan, diantaranya keterbatasan lahan dan risiko gangguan cuaca. Sehingga dibutuhkan peran teknologi dalam mendorong swasembada garam.

"Dengan begitu, kebutuhan teknologi itu menjadi penting, karena dengan lahan yang terbatas mampu memproduksi dalam jumlah yang banyak," ujar dia dalam World Food Day, ditulis Kamis (23/10/2025).


Dia melanjutkan, perusahaan teknologi garam asal Jerman, K-UTEC Salt Technologies GmbH, telah bekerja sama dengan BUMN produsen garam, PT Garam, untuk meningkatkan salinitas air, sehingga dapat mempercepat proses produksi garam. Inovasi tersebut nantinya akan dikembangkan ke beberapa industri garam yang ada di Indonesia.

KKP juga memiliki strategi untuk menyiasati masalah keterbatasan lahan. Salah satunya dengan mengadopsi teknologi evaporasi matahari. Teknologi ini cocok diterapkan di daerah timur Indonesia yang memiliki cuaca panas lebih panjang dan sumber daya air yang bagus. Teknologi ini juga diimplementasikan di Jawa seperti pesisir Pantura dan Madura.

Selain itu, KKP juga akan mengkonsolidasi lahan-lahan tambak garam existing untuk kemudian diperbaiki tata kelola produksinya. Program konsolidasi ini akan dituangkan di dalam Peraturan Pemerintah (PP) tentang Swasembada Garam yang sekarang sedang disusun dan sudah ada izin untuk pembuatan regulasinya.

"Konsolidasi ini nanti akan ditingkatkan menjadi PSN, sehingga ada kepastian untuk pembiayaannya dan cara-cara keterlibatan swastanya lebih terjamin dasar hukumnya," kata dia.

Setelah konsolidasi lahan berhasil dilakukan, KKP akan menggandeng para petambak untuk mengelola lahan tersebut secara moderat. Dengan konsolidasi tersebut, produksi garam akan lebih homogen dan memiliki kualitas yang setara.

"Kalau masing-masing kan beda-beda. Beda kualitasnya, beda jumlahnya. Ini yang tidak masuk di dalam industrialisasi garam. Kalau kita konsolidasikan minimal 150 hektare, ini produksinya akan bagus dengan tingkat homogenitas yang bagus juga," tutup dia.


(dpu/dpu)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Swasembada Garam, Perluasan Tambak - Teknologi Jadi Kuncinya