Jurus KKP Dongkrak Produksi Garam untuk Capai Swasembada
Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tengah menyiapkan sejumlah strategi guna mendongkrak produksi garam nasional. Peningkatan produktivitas garam sangat diperlukan untuk memenuhi cita-cita swasembada pangan yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.
Direktur Jenderal Pengelolaan Kelautan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), A Koswara menuturkan, secara nasional kebutuhan garam pada 2025 mencapai 5 juta ton, dari angka tersebut dipenuhi melalui impor kurang lebih sebesar 2,6 juta ton.
"Jadi target kita untuk swasembada itu memenuhi 2,6 juta ton kurang lebih. Namun, dalam perkembangan ke depan ini pertumbuhan kebutuhan garam itu terus meningkat. Jadi, proyeksi kita untuk memenuhi swasembada garam itu minimal itu 2,6 juta ton. Itu harus bisa diproduksi dalam negeri tambahan dari produksi yang sekarang ada," ujar Koswara dalam program World Food Day, ditulis Kamis (23/10/2025).
Terdapat beberapa strategi dari KKP untuk memenuhi kebutuhan garam di Tanah Air. Salah satunya adalah meningkatkan produktivitas garam melalui dua cara, yakni ekstensifikasi dan intensifikasi.
Terkait strategi ekstensifikasi, pemerintah aktif membangun pembangunan sentra garam nasional di Rote, Nusa Tenggara Timur (NTT). Untuk tahap pertama, sentra garam nasional di Rote memiliki luas sekitar 2.000 hektare (Ha). Ke depannya, luas lahan sentra garam tersebut bisa ditambah hingga menjadi 10.000 Ha. Nantinya, tiap hektare lahan sentra garam nasional dapat memproduksi 200 ton.
"Jadi kurang lebih kalau ada 10.000 hektare disana bisa dipenuhi sekitar 2 juta ton kebutuhannya," imbuh dia.
Dia menambahkan, KKP turut membuat pilot project yang nanti dapat dikembangkan di kawasan sentra garam nasional Rote. Dalam hal ini, lahan seluas 2.000 Ha di sentra garam ini akan diintegrasikan dengan sumber daya yang ada serta teknologi evaporasi dan teknologi pemurnian.
Dengan kombinasi sumber daya dan teknologi tersebut, garam yang diproduksi di sentra gadam tersebut dapat memenuhi standar untuk industri yang memiliki tingkat kemurnian di atas 97%-98%.
Lebih lanjut, KKP menjalankan program intensifikasi garam dengan para petambak di empat kabupaten di pesisir Pantura dan Jawa Tengah. Pemerintah berusaha membenahi tata kelola produksi di masyarakat melalui perbaikan input produksi hingga pemasarannya.
"Jadi untuk intensifikasi ini target kita ada kenaikan sekitar 30% dari produk garam yang existing, sehingga antara modeling di Rote dengan intensifikasi di 4 kabupaten itu kurang lebih kita menargetkan sekitar 550.000 ton," pungkas dia.
(rah/rah)